Tekan Inflasi Lewat Kemandirian Pangan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Tingginya harga beberapa komoditas pangan utama, khususnya beras dan cabai merah, patut untuk diwaspadai. Peningkatan permintaan berpotensi terjadi pada saat menjelang hingga memasuki bulan Ramadan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kota Balikpapan, Robi Ariadi mengatakan, pasokan kedua bahan pangan tersebut belum stabil.

“Peningkatan permintaan di Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) patut dikawal ketat menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini,” kata Robi, Rabu (6/3/2024).

Potensi inflasi lainnya yang perlu dicermati adalah berlanjutnya peningkatan tarif angkutan udara khususnya maskapai bertarif rendah (low-cost carrier) menjelang bulan Ramadan dan saat mendekati musim mudik lebaran.

“Selain itu, peningkatan curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai karena dapat memicu penurunan produksi pangan, termasuk risiko bencana banjir di beberapa wilayah,” imbuhya.

Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU terus bersinergi antara lain melalui pelaksanaan pertemuan tingkat tinggi di kedua daerah.

“Kami juga melaksanakan capacity building (pengembangan kapasitas) mengenai teknik perhitungan inflasi tahun dasar 2022,” ungkapya.

Pengendalian inflasi juga dilakukan dengan menggelar pangan murah dan operasi pasar secara intensif. “Termasuk realisasi program pemerintah daerah untuk masyarakat terdampak inflasi,” ungkapnya.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,08 persen pada Februari 2024. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 0,10 persen.

“Inflasi disebabkan oleh pasokan bahan pangan yang mayoritas didatangkan dari luar Balikpapan,” sebutnya.

Adapun komoditas penyumbang inflasi tertinggi pada Februari 2024 antara lain beras, angkutan udara, ikan layang, udang basah, dan sawi hijau. Namun laju inflasi juga tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi antara lain daging ayam ras, tomat, bawang merah, bayam, dan minyak goreng.

“Kenaikan harga beras karena bergesernya masa panen serta adanya banjir di daerah pemasok. Kalau naiknya harga ikan layang karena hasil tangkapan nelayan yang menurun,” ungkapnya.

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri karena volatilitas harga pangan sangat dipengaruhi oleh dinamika harga di luar Balikpapan. Sehingga menciptakan kemandirian pangan menjadi agenda prioritas yang perlu disinergikan dengan semua pemangku kepentingan.

Sebagai tambahan informasi, inflasi terkini di Kabupaten PPU menunjukkan perbaikan secara bulanan. Kondisi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Benuo Taka pada Februari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen atau lebih rendah apabila dibandingkan dengan Januari yang sebesar 0,77 persen.

Ke depannya, lanjut Robi, Bank Indonesia senantiasa bersinergi dengan berbagai pihak untuk menjaga tingkat inflasi pada rentang target inflasi nasional tahun 2024 yaitu sebesar 2,5% ± 1%. (bro2)

Bimbing Petani Budi Daya Jamur di IKN

BERANDAPOST.COM, NUSANTARA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggandeng Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya untuk menggelar pelatihan budi daya jamur tiram. Pelatihan digelar di Desa Sukaraja.

Tenaga Ahli dari Direktorat Ketahanan Pangan Otorita IKN, P. Setia Lenggono mengatakan pelatihan kali ini fokus pada pertanian perkotaan yang efisien, hemat ruang, modern, dan menguntungkan.

“Baik bagi masyarakat umum maupun petani di IKN,” kata Lenggono dalam rilis tertulis, Selasa (5/3/2024).

Kegiatan ini tidak hanya berperan dalam mendukung kesiapan pangan di IKN, tetapi juga menawarkan peluang ekonomi yang menguntungkan bagi para pelaku usaha.

“Budi daya jamur tiram ini berpotensi meningkatkan diversifikasi pangan,” sebutnya.

Pelatihan ditujukan kepada peserta yang merupakan anggota dari komunitas lokal dan asosiasi petani di IKN. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pengetahuan praktis kepada peserta mengenai proses budi daya jamur tiram organik yang berkualitas.

“Sehingga dapat menghasilkan pangan dengan cepat namun tetap terjangkau, sehat, dan berkualitas,” pungkas Lenggono.

Otorita IKN menghadirkan Bintar Probo Sunarto, SP., MP. dan Novi Dwi Yuliati, SP. dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya sebagai pembimbing langsung bagi para peserta. Kegiatan ini terdiri dari sesi interaktif dan praktik yang mendalam.

Adapun topik yang diberikan mulai dari persiapan media tanam yang efektif, prosedur sterilisasi, teknik pembuatan bibit, metode pembuatan baglog, standarisasi kumbung jamur, dan perawatan yang diperlukan untuk memastikan hasil panen lebih optimal.

“Budidaya jamur tiram terbilang murah dan mudah, asal harus ada kemauan. Harapannya, dengan adanya jamur ini, dapat menjadi variabel baru bagi pertanian di IKN, sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas hidupnya lewat manfaat ekonomi yang ditimbulkan,” ujar Bintar.

Kepala Desa Sukaraja, Sugianto mengungkapkan bahwa masyarakat sangat fokus pada sesi praktik budi daya jamur tiram selama pelatihan.

“Semoga dapat meningkatkan pemasukan tambahan bagi mereka, dan bisa menjadi contoh bagi wilayah lainnya sekitar IKN,” imbuh Sugianto.

Selain aspek teknis, pelatihan ini memperhatikan pengembangan kawasan dengan konsep urban farming yang sudah dibangun oleh Otorita IKN. Konsep ini tidak hanya untuk menciptakan keberlanjutan pangan, namun juga mengubah citra IKN sebagai kota hutan yang hijau dan berkelanjutan. (*/bro2)

Gertam Cabai Upaya Menekan Inflasi

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Gerakan atau aksi menanam cabai digelar di Jalan Dandito, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur pada Senin (4/3/2024) kemarin. Aksi tersebut diinisiasi oleh Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan.

Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Nurlena mengatakan, aksi kali ini adalah bagian dari mendukung Gerakan Tanam (Gertam) Cabai Serentak yang digelar di 560 kabupaten/kota se-Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi karena digelar di seluruh Tanah Air,” kata Nurlena.

Dirinya berharap aksi ini terus berkesinambungan dan diimplementasikan setiap waktu. Sehingga bisa menekan inflasi yang kerap disumbang oleh komoditas cabai.

“Semoga juga dapat meningkatkan perekonomian maupun kehidupan masyarakat supaya lebih sejahtera,” harapnya.

Aksi menanam cabai serentak yang turut disaksikan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo secara virtual kali ini diupayakan mampu mendorong taraf hidup. “Balikpapan sudah melakukan gerakan ini sejak tiga tahun lalu,” ungkapnya.

Ya, gerakan menanam cabai telah digalakkan di Kota Beriman sejak 2018. Artinya, bukan hal baru karena bisa dilaksanakan setiap saat.

“Mudah-mudahan kota lain mengikuti,” ucapnya.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mendukung gerakan menanam cabai karena sebagai upaya menekan inflasi. Dia pun ingin TP PKK dan para kader tak sekedar melakukan aksi menanam cabai.

“Banyak aspek yang bisa dan telah sangat membantu pemerintah,” kata Rahmad Mas’ud.

Rahmad mendorong TP PKK dan para pihak terkait lainnya untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam menjaga kondusivitas. Mengingat Balikpapan merupakan kota terbuka dan majemuk.

“Mohon doa dukungan masyarakat agar apa yang kita harapkan dan akan diwujudkan untuk menjaga kebersamaan dan kekompakan antara warga maupun pemerintah, juga pihak lainnya, bisa terjalin dengan baik,” pungkasnya. (*/bro2)