BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 telah ditetapkan sebesar Rp4,1 triliun. Dipergunakan untuk merealisasika visi misi Wali Kota Balikpapan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Namun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Budiono tidak ingin anggaran sebesar itu tak terserap maksimal seperti pada APBD 2023 lalu.
“Tahun lalu tidak maksimal, banyak proyek fisik yang tak tuntas,” kata Budiono, Selasa (9/1/2024).
Proyek yang dimaksud meliputi pembangunan Sekolah Terpadu di Perumahan Balikpapan Regency, kemudian pengerjaan drainase di Jalan Ruhui Rahayu. Termasuk proyek pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal di Jalan MT Haryono.
Bahkan kontraktor dari proyek-proyek tersebut mendapat perpanjangan waktu hingga 50 hari kerja meski tidak merampungkan pekerjaan sesuai target, yakni akhir Desember 2023.
“Tentunya kami sesalkan,” ucapnya.
Budiono menilai, perencanaan dan pelaksanaan teknis jauh dari harapan masyarakat yang ingin infrastruktur lebih baik. “Hasilnya belum bisa dirasakan, masyarakat mulai terganggu,” ujarnya.
Seperti proyek pengendali banjir DAS Ampal yang senilai Rp138 miliar. Baru mencapai 80,68 persen hingga 31 Desember 2023.
Proyek yang juga dilaporkan oleh Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, kerap menjadi sorotan masyarakat pengguna jalan dan pelaku usaha.
Kedua jalur rusak parah. Berdebu ketika panas, dan becek licin saat hujan. Omzet pelaku usaha seperti rumah makan atau restoran juga terjun bebas. Bahkan beberapa pelaku usaha memilih pindah ke lokasi yang baru.
“Sebenarnya masyarakat berharap Balikpapan jadi lebih baik, tetapi kalau APBD digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang belum bisa dirasakan dengan maksimal, maka masyarakat mulai terganggu,” tutur politikus PDI Perjuangan ini.
Untuk itu, Budiono mengingatkan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran lainnya, agar benar-benar memaksimalkan penyerapan APBD 2024 sesuai dengan program yang dijalankan.
“Contoh di Jalan MT Haryono (proyek DAS Ampal), masyarakat terganggu sekali. Pelayanan air bersih juga masih kesulitan,” tegasnya. (bro2)