RPJMD 2025-2029, Inovasi Balikpapan Menuju Kota Cerdas
Pemkot Balikpapan fokus pada transformasi kota cerdas, infrastruktur, dan peningkatan layanan publik. BerandaPost.com)

RPJMD 2025-2029, Inovasi Balikpapan Menuju Kota Cerdas

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Berbagai program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. RPJMD tersebut merupakan penjabaran dari visi misi Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan Wakil Wali Kota Bagus Susetyo.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitan dan Pengembangan (Bappeda Litbang), Murni kemudian memaparkannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kota Balikpapan.

“RPJMD 20225-2029 itu sudah kami akomodir juga dalam RPJPD 2025-2045. Untuk tahun ini yaknni penguatan fondasi transformasi untuk menjadikan Balikpapan sebagai kota cerdas, inovatif, dan kolaboratif,” kata Murni saat Musrenbang dalam aula Balai Kota Balikpapan, Selasa (18/3/2025).

Murni kemudian menjelaskan beberapa hal yang menjadi priorotas utama dalam RPJMD tersebut. Mulai dari penguatan akses layanan pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial.

“Termasuk untuk menumbuhkan ekosistem industri, tata kelola pemerintahan, dan peningkatan supremasi hukum. Ini adalah yang harus kita tempuh selama lima tahun ke depan,” imbuhnya.

Bappeda Litbang telah memetakan semua permasalahan kota agar bisa terjawab melalui arah kebijakan kepala daerah selama lima tahun ke depan. Termasuk dengan menjadikan Balikpapan sebagai mitra Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Memang mitra IKN kita masukkan sebagai antisipasi supaya bisa saling sinergi dan selaras dengan pemerintah pusat,” jelasnya.

Adapun proyek besar dalam lima tahun ke depan terutama fokus pemerintahan adalah penguatan akuntabilitas dalam zona integritas. “Hal ini pengukurannya melalui reformasi birokrasi dan juga nilai indeks prestasi pencegahan korupsi,” terangnya.

Sedangkan untuk penataan sistem manajemen sumber daya manusia (SDM) aparatur atau Meritokrasi ASN, menurutnya sangat penting untuk mencapai pelayanan publik yang optimal.

“Ada juga optimalisasi SPIP dan penguatan SPBE terintegrasi. Hal ini untuk perbaikan pelayanan melalui digitalisasi sehingga pelayanan lebih cepat dan efisien,” tambahnya.

FOKUS INFRASTRUKTUR

Sementara untuk fokus infrastruktur, salah satunya adalah penyediaan air minum dan pengendalian banjir. Khusus pengendalian banjir, lanjut Murni, tidak bisa tuntas dalam waktu 10 sampai 20 tahun.

“Tetapi dengan dukungan semua pihak, kami optimistis dapat selesai secara bertahap,” yakinnya.

Sedangkan dalam penyediaan sarana dan prasarana transportasi massal juga masuk dalam fokus infrastrukur. Tujuaanya untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan publik.

“ini salah satunya yang harus kita dorong karena dalam rangka penyediaan keberpihakan kepada masyarakat. Begitu juga dengan pembangunan konektivitas berkelanjutan yang sangat berkaitan erat dengan tranportasi massal,” tuturnya.

Adapun mengenai pedestrian dan utilitas adalah untuk mewujudkan program Balikpapan Bebas Kabel. Artinya, ke depan semua kabel berada dalam tanah.

“Sehingga tidak ada lagi kabel bergelantungan atau kabel-kabel berseliweran pada jalan raya. Kalau upaya mewujudkan Balikpapan Terang, maka kondisi kota akan lebih kondusif dan aman untuk seluruh masyarakat,” pungkas Murni. (bro2)