Puluhan ASN PPU Pensiun Tahun Ini, Banyak Jabatan Kosong
Sebanyak 84 ASN akan pensiun pada 2025. Pemkab PPU tengah mempersiapkan langkah untuk mengisi jabatan kosong, dengan fokus pada sektor pendidikan yang vital. (Istimewa)

Puluhan ASN PPU Pensiun Tahun Ini, Banyak Jabatan Kosong

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) telah mencatat bahwa sebanyak 84 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) akan pensiun pada tahun 2025.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) PPU, Ainie, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan langkah untuk mengisi kekosongan jabatan.

“Pensiun tahun 2025 ini jumlahnya cukup banyak, sekitar 84 orang yang akan mengakhiri masa kedinasan,” ujar Ainie, Kamis (20/3/2025).

Ainie menjelaskan, pensiun ASN dalam lingkungan Pemkab PPU termasuk beberapa ASN eselon 3 yang sudah dalam proses pensiun. Selain itu, kemungkinan ada kekosongan jabatan pada tingkat eselon 2 yang akan membutuhkan perhatian lebih lanjut.

Saat ini, Pemkab PPU sedang membahas langkah selanjutnya terkait pengisian jabatan yang kosong. Apakah akan memberlakukan open bidding (lelang jabatan) atau mekanisme lain. Hal tersebut masih dalam tahap diskusi dengan Bupati dan Wakil Bupati PPU.

“Apakah akan melakukan open bidding atau mekanisme lainnya, itu masih dalam tahap pembahasan dengan pimpinan. Kami belum memiliki keputusan pasti mengenai hal tersebut,” jelas Ainie.

Pensiun ASN ini akan berlangsung secara bertahap, dengan laporan pensiun yang bakal pihaknya terima setiap bulan hingga Desember 2025. Pemkab PPU memastikan untuk mengelola masa transisi ini secara baik, agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan lancar.

TANTANGAN UNTUK SEKTOR PENDIDIKAN

Dengan tingginya jumlah ASN yang akan pensiun tahun ini, tantangan terbesar bagi Pemkab PPU adalah mengelola transisi. Terutama pada sektor pendidikan yang memiliki peranan vital dalam pembangunan daerah.

“Termasuk antaranya yang akan pensiun adalah guru, kepala sekolah, dan ASN lainnya. Terbanyak memang yang berasal dari sektor pendidikan,” tutup Ainie. (adv/bro3)