TPID Balikpapan-PPU-Paser Sepakati Roadmap Inflasi 2025-2027
Peserta Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) Bank Indonesia dan TPID Balikpapan, PPU, serta Paser. (Humas BI Balikpapan)

TPID Balikpapan-PPU-Paser Sepakati Roadmap Inflasi 2025-2027

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Bank Indonesia (BI) mengumpulkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dari tiga kabupaten/kota. TPID tersebut berasal dari Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Paser.

Rapat koordinasi yang berlangsung pada 24 Juni 2025 itu membahas tiga fokus utama. Mulai dari monitoring dan evaluasi perkembangan inflasi serta komoditas strategis.

Kemudian fokus kedua adalah penyelarasan dan penetapan Roadmap Pengendalian Inflasi TPID tahun 2025-2027. Terakhir, monitoring dan evaluasi Komitmen Bersama Kerja Sama Antar Daerah (KAD) yang kesepakatannya berlangsung pada April 2025.

Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, memaparkan perkembangan makroekonomi terkini, termasuk kondisi inflasi dan harga komoditas strategis.

Ia menyoroti bahwa ketidakpastian global mulai mereda meski masih tinggi akibat dinamika tarif AS dan konflik Timur Tengah. Termasuk pertumbuhan nasional yang proyeksinya membaik untuk semester II 2025  dengan kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen.

“Kemudian ekonomi Balikpapan, PPU, dan Paser tetap tumbuh meski Kaltim melambat pada Triwulan I-2025. Serta inflasi Balikpapan mendekati batas bawah target nasional (1,5 persen), dan PPU mendekati target (2,5 persen),” paparnya.

TPID SOROTI PROGRAM STRATEGIS

TPID masing-masing wilayah menyoroti program strategis dalam Roadmap Inflasi 2025-2027. Dalam progres KAD, Perumda Prima Jaya Taka menawarkan harga jual telur sesuai harga FOB Gudang berdasarkan HPP sebagai acuan.

Sedangkan Perumda Manuntung Sukses sedang mempercepat pencarian jasa logistik. Termasuk menyiapkan skema alternatif berupa pengambilan mandiri dari gudang Prima Jaya Taka.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo menyoroti cuaca ekstrem beberapa pekan terakhir yang berisiko mengganggu pasokan pangan.

“Balikpapan mengandalkan pasokan dari luar kota, termasuk beras. Potensi pengembangan lahan pertanian gambut Balikpapan Utara juga dalam pertimbangan,” ungkap Bagus Susetyo.

Sementara itu, Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin mengajak semua pihak memperkuat sinergi lintas daerah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga.

“Perlu juga mitigasi terhadap risiko cuaca, distribusi, dan integrasi data antarsektor agar inflasi terkendali. Sehingga kesejahteraan meningkat untuk seluruh wilayah,” kata Waris Muin.

KOMITMEN BERSAMA ROADMAP INFLASI

Sebagai wujud komitmen Rakor, para pimpinan daerah menandatangani Komitmen Bersama, dengan rincian:

  1. TPID Balikpapan, PPU, dan Paser akan melaksanakan kegiatan OP/PM/GPM secara rutin dan diperluas hingga tingkat kecamatan, bersinergi dengan distributor, pelaku usaha, dan kelompok tani.
  2. Mendorong optimalisasi KAD baru oleh Perumda/pelaku usaha pada awal Triwulan III-2025, serta memperkuat peran BUMD pangan untuk keberlanjutan stok komoditas.
  3. TPID ketiga daerah menyepakati Roadmap Inflasi 2025–2027 dan menekankan inovasi serta dukungan fiskal dalam pengendalian inflasi yang berkelanjutan.

“Semoga kesepakatan ini menjadi ikhtiar bersama dalam menjaga stabilitas harga dan inflasi di Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser,” pungkas Robi Ariadi. (*/bro2)