Distan PPU Jaga Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Distan PPU, Ristu Pramula. (Istimewa)

Distan PPU Jaga Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memastikan seluruh proses pemeliharaan hingga pemotongan hewan kurban sesuai standar kesehatan hewan dan syariat Islam. Hal tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat muslim yang akan berkurban pada Iduladha tahun ini.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Distan PPU, Ristu Pramula, menyatakan bahwa petugas lapangan rutun melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ke empat kecamatan.

Ia menyebut terdapat 11 petugas aktif, antara lain empat petugas untuk Kecamatan Penajam, dua orang pada Waru, dan tiga petugas untuk Babulu, dan dua orang lainnya bertugas pada Kecamatan Sepaku.

“Selama masih bisa tertangani, belum ada penambahan petugas. Kami selalu berkoordinasi setiap tahun dan sejauh ini semua masih bisa tertangani,” ujar Ristu, Kamis (22/5/2025).

Sebagai bentuk pencegahan terhadap penyebaran penyakit, pihaknya juga rutin memberikan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak dua kali dalam setahun. Termasuk vaksin Jembrana khusus untuk sapi lokal.

Ristu menambahkan, kasus penyakit berbahaya seperti antraks menjadi perhatian khusus karena harus memusnahkan hewan yang terjangkit. Masyarakat juga tidak boleh mengonsumsi sapi terjangkit antraks.

“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan hewan yang terjangkit penyakit. Pemeriksaan rutin memungkinkan kami membedakan mana hewan yang layak kurban dan mana yang hanya untuk peliharaan. Jika menemukan hewan yang sakit, langsung kami karantina dan obati hingga sembuh,” tegasnya.

RPH SEMBELIH HEWAN KURBAN

Selain itu, pihaknya juga mengerahkan dua Juru Sembelih Halal (Juleha) bersertifikasi yang bertugas dalam Rumah Potong Hewan (RPH). Keberadaan petugas tersebut agar menjamin pemotongan hewan kurban berjalan sesuai kaidah syariat dan prinsip kehigienisan.

“Dua Juleha kami sudah tersertifikasi melalui pelatihan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kami sangat menyarankan agar melakukan penyembelihan dalam RPH terlebih dahulu, kemudian bawa dagingnya ke masjid. Ini penting demi menjaga kualitas dan kebersihannya,” imbuhnya.

Ristu menambahkan bahwa kapasitas RPH masih memadai untuk melayani pemotongan hewan kurban selama Iduladha. Dalam sehari, RPH rata-rata memotong 3 hingga 5 ekor hewan, dan masih dapat mengakomodasi permintaan dari masyarakat.

“Alhamdulillah, selama ini berjalan lancar. Bahkan kalau ada sapi kurban dari masjid, kami bantu proses pemotongannya dalam RPH dengan tetap menjaga syariat dan prosedur kesehatan,” pungkasnya. (adv/bro3)