BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah menelusuri lebih lanjut keberagaman hayati pada lahan konservasi milik tiga perusahaan. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT KMS, PT STN, dan WKP.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan DLH PPU, Rohmat Agus Purwanto akan memanggil perwakilan ketiga perusahaan tersebut dalam waktu dekat. Pemanggilan itu untuk mengklarifikasi dan merinci luasan lahan konservasi yang mereka kelola.
“Rencana minggu depan kita akan panggil perusahaan-perusahaan itu. Tadi dari Komisi 1 DPRD PPU juga menyampaikan agar memperjelas data luasan lahan, termasuk dengan koordinat titik-titik konservasi,” jelas Rohmat, Jumat (13/6/2025).
Menurutnya, meskipun data umum mengenai luas lahan sudah ada pada DLH, permintaan DPRD menekankan pentingnya data yang lebih spesifik dan mendetail. Terutama menyangkut batas-batas wilayah, titik koordinat, dan jenis keanekaragaman hayati yang ada pada kawasan tersebut.
PASTIKAN KEBERLANJUTAN SPESIES LANGKA
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu perusahaan, yakni PT STN, memiliki kawasan yang masih menjadi habitat burung Rangkong. Keberadaan spesies itu kini semakin langka.
Rangkong atau enggang adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama ilmiahnya Buceros merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti “tanduk sapi” dalam Bahasa Yunani.
“Pada wilayah STN masih ada burung Rangkong. Ini burung yang dilindungi. Selain itu, secara flora juga banyak kantong semar, yang merupakan tanaman langka dan endemik. Bahkan, untuk kawasan hutan kota juga banyak kantong semar dari berbagai jenis,” ungkap Rohmat.
Ia menambahkan, tanaman-tanaman yang tumbuh pada kawasan konservasi tersebut sebagian besar merupakan hasil pertumbuhan alami dan bukan hasil penanaman manusia.
“Sebagian besar tumbuh secara alami, sesuai dengan struktur dan karakteristik tanahnya. Ini yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.
Ia menyebut, DLH PPU menegaskan akan terus melakukan pemantauan dan pelestarian terhadap kawasan konservasi ini sebagai bagian dari upaya mempertahankan keanekaragaman hayati untuk wilayah Penajam Paser Utara.
“Konservasi ini bukan hanya untuk kepentingan lingkungan semata, tapi juga untuk masa depan ekosistem dan generasi mendatang. Oleh karena itu, kita jaga dan kita rawat bersama,” tutup Rohmat. (adv/bro3)