THR Tenaga Honorer Ternyata Bersyarat

BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Tunjangan Hari Raya (THR) bukan hanya sekadar hak, tetapi juga merupakan napas kehidupan bagi para pekerja menjelang hari besar keagamaan. Di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim), para tenaga honorer atau non-ASN juga berharap mendapatkan THR.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik telah memastikan bahwa para tenaga honorer tidak akan ditinggalkan dalam pembayaran THR menjelang Hari Raya Idulfitri 2024.

“Sudah saya tanda tangani surat edarannya agar bisa cepat kita bayarkan. Kalau bisa seminggu sebelum hari raya, sudah dibayarkan!” tegas Akmal Malik, dalam pernyataannya yang dikutip dari Diskominfo Kaltim, Jumat (29/3/2024).

Surat edaran dengan Nomor: 900.1.3/7667/III-BPKAD/2024 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Insentif Hari Raya Bagi Pegawai Non Pegawai Aparatur Sipil Negara Tahun 2024, menjadi bukti komitmen untuk memastikan pembayaran THR dilakukan sesuai waktu yang telah ditetapkan.

Langkah ini bertujuan untuk memberikan kepastian dan kesejahteraan bagi para tenaga honorer yang telah memberikan kontribusi mereka dalam menjalankan tugas-tugas di lingkungan Pemprov Kaltim.

Dalam surat edaran tersebut, dijelaskan bahwa Insentif Hari Raya (IHR) akan diberikan kepada seluruh pegawai non-ASN di lingkungan Pemprov Kaltim yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Persyaratan tersebut antara lain adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang diangkat oleh pejabat yang memiliki kewenangan dan telah menandatangani perjanjian kerja. Besaran IHR yang diberikan setara dengan nilai kontrak atau gaji yang diterima dalam satu bulan, dengan pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Tak hanya memberikan jaminan kepada tenaga honorer di lingkungan Pemprov Kaltim, Akmal Malik juga mengingatkan kepada perusahaan di daerah tersebut untuk membayarkan THR keagamaan kepada pekerja/buruh paling lambat H-7 sebelum hari raya, sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa para pekerja/buruh dapat merayakan hari raya dengan sejahtera dan berkah bersama keluarga mereka.

“Tidak hanya Pemprov, kami juga mengingatkan perusahaan agar membayar THR kepada karyawan mereka paling lambat tujuh hari sebelum lebaran,” tegas Akmal Malik.

Terkait dengan pengawasan pembayaran THR keagamaan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Rozani Erawadi menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengawasi proses tersebut.

Disnakertrans akan membuka posko pengaduan THR bagi para pegawai yang menemukan adanya pelanggaran dalam pembayaran THR oleh perusahaan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pembayaran THR dilakukan dengan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Kami akan konsolidasi dengan kabupaten kota untuk memastikan perusahaan telah membayar THR kepada karyawannya paling lambat tujuh hari sebelum lebaran, tanpa melakukan penundaan atau pemotongan,” ujar Rozani Erawadi. (*/bro2)

Kaltim Belum Perlu Operasi Pasar Beras

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Harga beras premium akhir-akhir ini melambung di beberapa kabupaten/kota se-Kalimantan Timur (Kaltim). Kenaikan terpantau mencapai 8 persen atau sekitar Rp19 ribu dari harga awal Rp17 ribu per kilogram (Kg) untuk beras dari Surabaya.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik melaksanakan tinjauan pasar ketika mengetahui kenaikan harga beras. Akmal Malik mendatangi Pasar Klandasan bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltim-Kaltara) di Kota Balikpapan.

“Memang harga beras premium di luar Bulog agak tinggi karena pasokan dari Jawa terbatas,” kata Akmal Malik saat dikonfirmasi di Pasar Klandasan, Kecamatan Balikpapan Kota, Senin (26/2/2024).

Dirinya juga mendatangi pedagang yang menjual beras SPHP atau lebih dikenal dengan sebutan beras Bulog. Berasal dari beras cadangan pemerintah (CBP). SPHP adalah program stabilisasi pasokan dan harga pangan yang bergulr sejak 2023 lalu.

Pedagang menerima pasokan beras SPHP dengan harga Rp10.500 atau lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp11.500 per Kg. Beras yang dijual ke masyarakat dalam ukuran kemasan 5 Kg seharga Rp57.500.

“Memang pedagang mengambil dari Bulog itu Rp52 ribu. Jadi wajarlah,” sebutnya.

Ketersediaan beras di pasaran secara umum cukup memadai. Bahkan pedagang menerima beras SPHP 5 Kg sebanyak 100 kemasan dalam dua kali pengiriman yakni Selasa dna Kamis.

“Dan itu berjalan lancar,” ucapnya.

Akmal Malik meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan jangan hanya mengonsumsi beras premium saja. Sesekali perlu untuk merasakan beras medium.

“Syukur-syukur kita bisa juga diversifikasi pangan. Jadi tidak hanya makan beras,” ujarnya.

Sedangkan operasi pasar beras dinilai belum perlu dilakukan karena pasokan yang masih terkendali. Stok yang ada di gudang Bulog pun memadai hingga Juni mendatang.

“Belum perlu. Kalaupun ketersediaan terbatas, pasti Bulog melaksanakan operasi pasar,” ungkapnya.

Pedagang pun diimbau untuk tidak mengambil keuntungan yang besar dari transaksi beras agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat. “Kalau Bulog posisinya menjaga stabilisasi harga,” pungkasnya.

Pj Gubernur Akmal Malik saat meninjau beras di gudang Bulog di Kota Balikpapan

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Kaltim-Kaltara Mercy Windrayani menyebut stok beras untuk kedua provinsi tersedia lebih kurang 20 ribu ton.

“Alhamdulillah, stok Kaltim Kaltara cukup aman untuk menghadapi Ramadan dan Idulfitri, bahkan usai lebaran sudah siap,” imbuhnya.

Adapun stok yang disediakan Bulog untuk masyarakat Kota Balikpapan sebanyak 2.500 ton. Pasokan ke pasar mencapai 20 sampai 30 ton per hari.

“Ya di pasar tradisional dan retail modern. Kalau penyeimbang itu di Pasar Klandasan dan Pasar Pandansari,” tandasnya.

Untuk diketahui, kebutuhan beras untuk Kaltim dalam setahun adalah 350 ribu ton, dan sudah terealisasi 140 ribu ton. Sehingga Pemprov berupaya untuk menggenjot produksi padi selain juga mengupayakan diversifikasi pangan. (bro2)

Rahmad Mas’ud Jelaskan Makna Tema HUT Ke-127 Kota Balikpapan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Hari ini, Sabtu (10/2/2024), Balikpapan berulang tahun yang ke-127. Upacara peringatan telah digelar di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome. Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik pun menjadi pembina upacara.

Ulang tahun kota ini bertemakan “Balikpapan Kondusif, Sinergi dan Berkelanjutan”. Tema tersebut memiliki makna yang cukup luas.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menjelaskan bahwa tema itu diambil bukan tanpa alasan. Balikpapan merupakan kota yang heterogen dan warganya mampu menjaga kondusivitas.

“Karena kalau kota ini tidak kondusif, ya pembangunan tidak bisa terjaga dengan baik dan orang luar enggan untuk datang berinvestasi,” kata Rahmad Mas’ud menjelaskan.

Balikpapan merupakan kota jasa dan industri. Kota pesisir yang tidak mengandalkan sumber daya alam berupa batu bara.

Bahkan ada larangan khusus yang termaktub dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Tata Ruang yang menyebutkan bahwa dilarang ada penambangan batu bara di kota ini. “Tidak boleh mengeksplorasi batu bara di kota kita,” tegasnya.

Sedangkan makna sinergi, menurut Rahmad, semua eleman akan mampu mengembangkan dan memajukan Balikpapan secara bersama-sama. Bergotong royong.

“Makna berkelanjutan ya harus terus membangun,” sebutnya.

Sejatinya pembangunan sebuah daerah tidak boleh terputus. Bahkan harus terus dilaksanakan sejak era pemimpin terdahulu hingga saat ini.

“Periode jabatan saya sebagai wali kota juga akan habis, kepala daerah yang ke depan harus melanjutkan pembangunan kota Balikpapan,” ujarnya.

Rahmad menyadari bahwasanya pembangunan akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Tetapi segala hal yang dianggap kurang, harus diperbaiki.

“Yang penting kita minta dukungan kepada semua masyarakat bahwa pembangunan sekarang ini adalah persiapan untuk menjadikan Balikpapan sebagai salah satu kota yang terbaik,” tuturnya.

Sebagai orang nomor satu di Madinatul Iman, Rahmad tidak ingin Balikpapan tertinggal dari beberapa kabupaten/kota yang ada di Kaltim. Terlebih dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang pembangunannya bergerak masif.

“Jadi pembangunan pasti ada risikonya. Pasti akan ada yang terganggu misal pengguna jalan, pelaku usaha. Minimal kan tidak mematikan usaha. Ayo kita bersama-sama mewujudkan kondusivitas kota Balikpapan,” ajaknya.

Dirinya juga tidak lupa dengan jasa para pendiri dan pemerintahan sebelumnya. Perkembangan kemajuanan Balikpapan tak lepas dari kepemimpinan pendahulu.

“Saya tinggal melanjutkan agar menjadi lebih baik lagi. Itu komitmen saya,” ungkapnya.

Rahmad turut mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang saling bahu membahu untuk membangun dan menjaga Kota Beriman. “Terbukti tema dalam hari jadi kota Balikpapan tahun ini,” pungkasnya. (bro2)