EKONOMI
Beranda / EKONOMI / Pupuk Kaltim Genjot Produksi Jelang Musim Tanam

Pupuk Kaltim Genjot Produksi Jelang Musim Tanam

Pupuk Kaltim catat produksi 5,3 juta ton hingga Oktober 2025, melampaui 80 persen target tahunan, sebagai langkah memastikan stok pupuk nasional aman. (Istimewa)

BERANDAPOST.COM, BONTANG – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus memacu produksi untuk menjamin ketersediaan stok pupuk menghadapi musim tanam Oktober–Maret. Hingga 10 Oktober 2025, total produksi mencapai 5.348.578 ton atau lebih dari 80 persen target tahun ini.

Direktur Operasi Pupuk Kaltim, F. Purwanto, mengatakan capaian tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Kami terus memastikan operasional produksi berjalan lancar untuk memenuhi kebutuhan pupuk secara optimal, terutama menjelang musim tanam,” ujar Purwanto.

Ia menyebut, hingga 10 Oktober 2025, produksi urea mencapai 2.849.530 ton dan NPK sebanyak 247.745 ton. Sedangkan produk petrokimia berupa amonia tercatat sebesar 2.251.303 ton.

Dengan capaian positif itu, Pupuk Kaltim optimistis mampu memenuhi target produksi tahun 2025 sebesar 6,43 juta ton. Target tersebut terdiri atas 3,43 juta ton urea, 285 ribu ton NPK, dan 2,71 juta ton amonia.

Optimisme ini ditopang performa operasional stabil dari 13 pabrik dengan kapasitas total 3,43 juta ton urea, 300 ribu ton NPK, dan 2,74 juta ton amonia per tahun.

Pengendalian Supply Loss, Efisiensi Operasional Pertamina

Purwanto menjelaskan, Pupuk Kaltim terus meningkatkan keandalan operasional melalui proyek strategis seperti peremajaan Pabrik Amonia PKT-2. “Proyek ini bertujuan meningkatkan efisiensi energi, mengurangi konsumsi gas, serta menekan emisi karbon,” katanya.

Ia menegaskan, langkah tersebut bukan hanya memperkuat kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.

Selain penguatan pabrik, Pupuk Kaltim meningkatkan kompetensi karyawan melalui program pelatihan berbasis virtual reality (VR) bernama House of Future. Program ini memanfaatkan teknologi simulasi dengan tingkat kemiripan 90 persen terhadap kondisi lapangan.

Dengan teknologi ini, operator dapat mengasah kemampuan sekaligus menjaga standar operasional agar semakin andal dan efisien.

“Ke depan, Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan inovasi yang mendorong optimalisasi kinerja,” tutup Purwanto. (bro2)

Pertamina dan Kejati Kaltim Perkuat Tata Kelola Perusahaan