BERANDAPOST.COM, PENAJAM – PT Waru Kaltim Plantation (WKP) dan PT Sukses Tani Nusasubur (STN), anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), menunjukkan komitmen nyata dalam peningkatan layanan kesehatan desa. Komitmen tersebut melalui pendampingan aktif terhadap kegiatan posyandu pada wilayah binaan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sepanjang April 2025.
Pendampingan ini terlaksana dengan baik bagi lingkungan internal perusahaan maupun desa-desa ring-1 yang menjadi mitra binaan. Program itu fokus pada penguatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP). Kegiatan mencakup layanan kesehatan dasar bagi seluruh kelompok usia, dari bayi hingga lansia.
Administrator PT WKP, Eko Andrianto, menegaskan pentingnya peran posyandu sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat.
“Pendampingan posyandu ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam mendukung pelayanan kesehatan dasar, terutama bagi ibu, anak, dan lansia. Kesehatan adalah fondasi utama bagi masyarakat yang sejahtera,” ujarnya, Kamis (1/5/2025).
LIBATKAN 206 KADER
Secara total, program ini mencakup 38 posyandu dengan dukungan 206 kader aktif. Posyandu internal PT WKP berjumlah 12 unit, melibatkan 60 kader dan melayani 186 bayi-balita serta 17 ibu hamil.
Pada desa binaan ring-1 PT WKP yang meliputi Desa Bangun Mulya, Kelurahan Waru, Desa Sesulu, dan Api-Api, terdapat 14 posyandu dengan 84 kader. Mereka melayani 1.070 bayi dan balita, 65 ibu hamil, dan 642 lansia.
Sementara itu, ring-1 PT STN yang meliputi Desa Labangka, Labangka Barat, dan Babulu Darat memiliki 12 posyandu dengan 62 kader. Jumlah peserta layanan mencakup 377 bayi dan balita, 22 ibu hamil, 759 lansia, serta 40 remaja.
Kegiatan posyandu mencakup pemeriksaan kesehatan ibu hamil, balita, dan lansia. Pelayanan mencakup pengukuran tekanan darah, gula darah, hingga skrining penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes. Termasuk melakukan imunisasi balita, edukasi gizi, serta penyuluhan pola hidup bersih dan sehat secara berkala.
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
Selain itu, PT WKP dan PT STN memberikan dukungan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk kelompok rentan, penyaluran perlengkapan posyandu, dan pelatihan kader. Proses pelayanan berlangsung secara sistematis, mulai dari pendaftaran, penimbangan, pencatatan, hingga validasi data.
Kunjungan posyandu lansia juga menjadi prioritas perusahaan sebagai bentuk perhatian terhadap kelompok usia lanjut pada wilayah desa binaannya.
Melalui program ini, kedua perusahaan berharap dapat berperan sebagai mitra strategis dalam pembangunan sistem layanan kesehatan desa yang tangguh dan inklusif. Sinergi antara perusahaan dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan layanan kesehatan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup warga sekitar wilayah operasional. (*/bro3)