BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Harga beras di pasaran akhir-akhir ini naik cukup signifikan. Terjadi sejak sepekan terakhir dengan kisaran harga Rp17 ribu hingga Rp19 ribu per kilogram untuk jenis beras medium.
Mengetahui kondisi tersebut, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud akan mencari tahu langsung ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait khususnya Dinas Perdagangan (Disdag).
“Nanti saya tanyakan ke Dinas Perdagangan dan Bulog juga,” kata Rahmad Mas’ud saat dikonfirmasi di Balikpapan Tennis Stadium, Jumat (23/2/2024).
Secara terpisah, Pimpinan Wilayah Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltim-Kaltara), Mercy Windrayani menjelaskan naiknya harga beras karena dampak Elnino.
“Sehingga panen akan mundur. Perkiraan panen raya pada akhir Maret atau awal April,” kata Mercy.
STOK DI GUDANG BULOG AMAN
Stok beras di gudang Bulog dinyatakan cukup aman. Stok untuk Balikpapan 2.500 ton dan Kaltim sebanyak 20 ribu ton yang diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan hingga Juli mendatang.
“Alhamdulillah, stok cukup aman,” ucapnya.
Bulog turut mempersiapkan beras kualitas medium untuk program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP). Perusahaan Umum (Perum) ini fokus dalam pengendalian harga di pasaran.
“Maka stok diperbanyak dan tersedia,” ujarnya.
Bulog, lanjut Mercy, siap bekerja sama dengan pihak terkait seperti dinas dan kelurahan untuk menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Terlebih saat menghadapi Ramandan dan Hari Raya Idulfitri mendatang.
“Untuk stabilisasi harga pasar, kita ada program bantuan pangan dan juga SPHP,” sebutnya.
Bulog merupakan perusahaan pelat merah yang salah satu tugasnya adalah penyeimbang harga beras premium yang dijual di pasaran. Bulog pun menyebarkan beras ke pasar modern seperti Transmart, Hypermart dan Lotte Mart.
“Beras SPHP menjadi penyeimbang supaya masyarakat punya pilihan selain beras premium,” jelasnya.
Untuk diketahui, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium adalah Rp11.500 per kilogram. Sedangkan untuk beras premium mengikuti harga pasar.
“Beras medium rerata 20 sampai 30 ton setiap hari kami salurkan, dan memang itu untuk konsumsi masyarakat,” pungkasnya. (bro2)