RDMP Demi Warisan Energi Masa Depan
RDMP Balikpapan ditarget selesai pada 2025 dan akan menjadi salah satu prestasi terbesar Pertamina. (Istimewa)

RDMP Demi Warisan Energi Masa Depan

BERANDAPOST.COM, JAKARTA – Kebutuhan masyarakat akan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus meningkat setiap tahunnya, mendorong Pertamina untuk menjawab tantangan tersebut melalui program pengembangan kilang. Salah satu inisiatif terbesar yang tengah digelar adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kilang Balikpapan.

“Proyek RDMP Balikpapan adalah tonggak sejarah bagi Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional,” ungkap Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen.

Dengan dua instalasi Crude Distillation Unit (CDU) berkapasitas total 260 ribu barrel per hari, Kilang Balikpapan telah beroperasi sejak tahun 1997. Melalui RDMP, kapasitas produksi kilang ini akan meningkat menjadi 360 ribu barrel per hari.

Proyek ini melibatkan 5.203 peralatan dengan total berat 110 ribu ton, setara dengan 4,5 kali berat patung Liberty di New York. “Kami fokus pada aspek HSSE untuk memastikan keberlangsungan operasional dan proyek secara bersamaan,” tambah Hermansyah.

Pencapaian proyek ini termasuk pemasangan peralatan RFCC terbesar di Kilang Balikpapan, dengan berat melebihi 1.000 ton. Peralatan ini bahkan 12 kali lebih berat dari pesawat Boeing 737-800.

Selain itu, Propane/propylene Splitter yang setinggi 110 meter, setara dengan gedung 30 lantai, juga menjadi prestasi proyek ini. Pemasangan kabel elektrikal sepanjang 5 ribu km, setara dengan jarak Jakarta – Seoul, juga mencatatkan pencapaian signifikan.

Para pekerja memasuki kawasan Kilang Balikpapan. RDMP bertujuan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 360 ribu barel per hari. (Istimewa)

Dukungan dari 22.983 pekerja menghidupkan aktivitas sosial di sekitar kilang, meningkatkan sektor penginapan dan penyediaan makanan lokal. Kontribusi pada sektor ketenagakerjaan juga menekankan pemberdayaan pekerja lokal.

“RDMP Balikpapan akan selesai pada tahun 2025, menjadi salah satu prestasi terbesar Pertamina,” tandas Hermansyah.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mendedikasikan diri pada prinsip ESG (Environment, Social & Governance) dan telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC).

KPI berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal UNGC dalam menjalankan operasionalnya dengan profesionalisme, menjadikannya Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia kelas dunia dengan tata kelola yang bertanggung jawab. (*/bro2)