KALTIM
Beranda / TOPIK / KALTIM / SUTT Listrik IKN Ditarget Rampung Akhir Mei

SUTT Listrik IKN Ditarget Rampung Akhir Mei

Petugas atau teknisi dari PLN melakukan tahap akhir proyek SUTT untuk suplai listrik ke IKN. (Istimewa)

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Karingau – Landing Point GIS 4 IKN sebagai salah satu infrastruktur ketenagalistrikan untuk mengakomodir kebutuhan tenaga listrik di Ibu Kota Nusantara (IKN), saat ini proses penyelesaiannya tengah di genjot oleh PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT).

Progres telah mencapai 93,21 persen dengan status pekerjaan pada tahap stringing atau penarikan konduktor dan secara paralel dilakukan cek akhir (final check). Rencananya, infrastruktur ini akan diselesaikan pada akhir Mei.

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar menjelaskan bahwa stringing merupakan proses pemasangan konduktor dari tower ke tower dengan cara penarikan pada ketinggian tertentu. Pekerjaan stringing membutuhkan ketelitian dan harus dilakukan oleh personel yang terlatih dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap demi keamanan dan keselamatan.

“Kami telah melakukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan, terlebih proyek SUTT 150kV Kariangau – Landing Point GIS 4 IKN ini merupakan penugasan khusus kepada PLN untuk dapat mengakomodir kebutuhan listrik IKN,” ungkap Raja dalam rilis resmi, Jumat (24/5/2024).

Langkah mitigasi yang dilakukan telah memiliki sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dilakukan sebelum memulai pekerjaan hingga pekerjaan dinyatakan selesai. Seperti setiap pekerja harus memiliki Izin Kerja dengan lampiran Job Safety Analysis (JSA) dan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPPR).

DKP Kaltim Gelar Bazar Olahan Ikan untuk Dukung UMKM

“Hal ini berfungsi untuk menilai risiko serta bahaya yang ada pada pekerjaan stringing,” katanya.

Selanjutnya, melakukan Safety Briefing yang wajib dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan di lokasi pembangunan, hal ini bertujuan untuk mengingatkan kembali bahaya-bahaya yang dapat timbul serta prosedur kerja agar pekerja dapat selamat dan terhindar dari kecelakaan kerja.

Selain itu, PLN mewajibkan seluruh pekerja untuk selalu mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap dan benar agar tetap aman selama pekerjaan stringing berlangsung. Diantaranya helm, sepatu safety, sarung tangan dan full body harness.

Selain menerapkan budaya K3 untuk para pekerja, PLN juga melakukan pengamanan untuk masyarakat ketika masa stringing berlangsung. Seperti pemasangan safety line, rambu peringatan K3, Alat Pemadan Api Ringan (APAR) dan perlengkapan P3K yang terpasang pada area mesin Puller dan Tensioner.

“Petugas juga akan mengawasi pekerjaan sehingga dipastikan masyarakat dan pekerja terhindar dari bahaya yang ada di lokasi,” terangnya.

PLN UID Kaltimra Rayakan HUT RI dengan Keceriaan Anak Panti

Adapun untuk tower yang sudah berdiri, juga telah dilengkapi dengan anticlimbing dan danger plate (peringatan bahaya tegangan tinggi) sebagai peringatan larangan untuk memanjat tower dikarenakan adanya potensi terjatuh dari ketinggian atau tersengat listrik jika SUTT 150 kV tersebut telah beroperasi.

Kemudian scafolding atau steger yang terbuat dari bambu juga akan dipasang pada jalur yang akan melewati fasilitas umum seperti Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel komunikasi, jalan umum, dan lain-lain yang berfungsi untuk menahan konduktor pada jarak bebas yang diperlukan serta melindungi mahluk hidup yang ada di bawahnya pada saat penarikan.

Kemudian pada saat pemasangan isolator pada tower, petugas akan mengamankan area sekitar tower sehinga tidak terdapat pekerja atau masyarakat yang melintas di bawah tower. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan potensi terkena benda yang jatuh dari ketinggian.

“Nantinya ketika proses penarikan telah dimulai, masyarakat diminta untuk tidak berada di dekat atau bahkan menyentuh konduktor maupun eret-eret dikarenakan adanya potensi material tertarik secara tiba-tiba,” tutur Raja.

Untuk melindungi konduktor dari sambaran petir secara langsung, dipasang kawat tanah atau biasa disebut Ground Steel Wire (GSW) dan Optical Ground Wire (OPGW) yang terdiri dari lilitan kawat baja yang ditempatkan di atas kawat konduktor. Dengan demikian keselamatan instalasi, pekerja, dan masyarakat umum yang berada di sekitar jalur SUTT 150 kV menjadi lebih aman dari sambaran petir secara langsung.

Polda Kaltim Salurkan Beras Murah di GPM Polresta Balikpapan

“Langkah-langkah pengendalian bahaya telah dilakukan secara konsisten seperti eliminasi, subtitusi, kontrol teknik, kontrol administratif, dan penggunaan APD. Sehingga harapannya pekerjaan dapat selesai dengan nihil kecelakaan kerja,” tutup Raja. (*/bro2)