GMNI Desak Pemkot Balikpapan Benahi Banjir Secara Nyata
Petugas mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Kota Balikpapan pada Kamis (19/6/2025) lalu. (Istimewa)

GMNI Desak Pemkot Balikpapan Benahi Banjir Secara Nyata

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan segera mengambil langkah konkret untuk menangani persoalan banjir. Mengingat banjir yang masih terjadi pada berbagai titik kota.

 

Wakil Ketua Bidang Politik dan Jaringan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Kota Balikpapan, Azzan Farizi, menyoroti proyek peningkatan infrastruktur kawasan Jalan MT Haryono yang telah menelan anggaran sebesar Rp13,9 miliar pada 2024.

Meski Pemkot telah mengerjakan drainase dan pelebaran jalan, GMNI mencatat bahwa kawasan itu masih terdampak banjir. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas proyek tersebut.

“Menurut kami, ada miskonsepsi dalam perencanaan teknis proyek tersebut. Seharusnya drainase kawasan MT Haryono menggunakan sistem terbuka, bukan tertutup. Selain itu, juga perlu penyesuaian elevasi (ketinggian) jalan agar air dapat langsung mengalir ke saluran drainase,” ujar Azzan, Senin (23/6/2025).

GMNI juga menilai proyek tersebut lebih mengutamakan aspek estetika daripada fungsi utamanya sebagai solusi banjir. Sehingga GMNI kembali menegaskan bahwasanya penanganan banjir harus mengedepankan efektivitas dan keberlanjutan.

GMNI KRITISI PEMKOT BALIKPAPAN

Menanggapi banjir terbaru, Pemkot Balikpapan menyatakan akan mengalokasikan 50 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk penanganan persoalan yang masih terus berulang.

Namun, GMNI menuntut agar Pemkot menyampaikan rencana yang jelas dan terukur. Bukan sekadar janji atau pernyataan untuk menenangkan publik.

“Banjir bukanlah bencana alam semata, melainkan akibat dari kurangnya perencanaan dan pengelolaan tata kota yang baik. Pemkot Balikpapan sebagai pihak yang berwenang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan ini,” tegas Azzan.

Baca juga: Banjir Balikpapan Rendam Permukiman, Air Capai Leher

Selain itu, GMNI memberi peringatan kepada Pemkot Balikpapan agar tidak lagi mengabaikan suara publik. Sekaligus juga untuk segera membenahi sistem drainase kota secara menyeluruh agar banjir tidak terus menjadi momok bagi masyarakat.

Seperti pemberitaan sebelumnya, banjir melanda Kota Balikpapan pada Kamis (19/6/2025) lalu. Banjir itu terjadi setelah hujan dengan intensitas sangat deras mengguyur kota ini sejak pukul 06.00 hingga 11.00 Wita.  Banjir tersebut mengganggu aktivitas warga dan membuat sejumlah kendaraan tidak dapat melanjutkan perjalanan karena terjebak air. (bro2)