BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersiap menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Timur XVII. Gelaran tersebut akan berlangsung pada November 2025.
Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar. Sehingga Pemkab PPU menghadapi tantangan dalam mempersiapkan pelaksanaan ajang bergengsi ini.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyusun surat resmi kepada Pemprov Kaltim. Surat tersebut untuk menyampaikan kondisi serta kebutuhan riil pelaksanaan Popda.
“Mudah-mudahan nanti dengan bersurat, dan sekarang kami masih dalam proses menyusun bahasa formulasi yang tepat. Karena dengan anggaran yang ada ini, tentu kami harus mengurangi jumlah cabang olahraga (cabor),” ujar Andi, Rabu (25/6/2025).
Saat ini, Popda Kaltim menetapkan format pertandingan utama dengan 14 cabor, dan dua cabor eksibisi. Namun tidak menutup kemungkinan untuk mengurangi jumlah cabor demi menjaga kualitas pelaksanaan.
“Kami tidak ingin memaksakan banyak cabor, tetapi hasilnya tidak maksimal. Kalau sampai pelaksanaan tidak sukses, yang malu juga Pemerintah Daerah,” tegasnya.
Pihaknya kini juga mempertimbangkan untuk menggelar Popda dengan jumlah cabor yang lebih sedikit. Antara delapan hingga 10 cabor, namun tetap mengedepankan kualitas pelaksanaan.
Mereka menargetkan penyelenggaraan yang optimal baik dari sisi teknis maupun partisipasi atlet.
“Daripada banyak cabor, tapi hanya sedikit peserta dan acaranya tidak terkelola baik, lebih baik sedikit cabor tapi benar-benar sukses,” jelas Andi.
KOORDINASI DENGAN KONI
Selain itu, pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten PPU. Mengingat penyusunan anggaran dan pelaksanaan event berskala provinsi ini membutuhkan koordinasi yang matang.
“Untuk kebutuhan anggarannya ini masih kami formulasikan. Karena harus ada pembicaraan dengan KONI, karena akan ada alokasi anggaran juga untuk KONI,” jelasnya.
Untuk itu, ia menegaskan komitmen untuk menjadikan Popda Kaltim XVII sebagai momentum kebangkitan prestasi olahraga pelajar dan membuktikan bahwa PPU mampu menjadi tuan rumah yang profesional.
“Kami ingin Popda kali ini menjadi penyelenggaraan yang membanggakan bagi daerah. Dengan keterbatasan, kami akan maksimalkan kualitas. Prinsipnya, lebih baik jumlah cabornya sedikit tapi sukses,” tutup Andi. (adv/br03)