BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memastikan bahwa persiapan teknis dan artistik helatan akbar PPU Fest 2025 telah siap. Festival ini akan berlangsung selama empat hari, mulai 1 hingga 4 Juli 2025.
Kepala Disbudpar PPU, Andi Israwati Latief juga meninjau langsung lokasi panggung utama Lapangan Panglima Sentik
“Alhamdulillah, persiapannya sudah 80 persen. Besok kami sudah mulai action,” kata Andi Israwati Latief, Senin (30/6/2025).
PPU Fest 2025 kali ini menjadi edisi ketiga. Bahkan tahun ini hadir dengan konsep yang lebih segar dan berbeda.
Pihaknya sengaja menyusun berbagai kejutan baru agar masyarakat selalu menantikan penyelenggaraannya setiap tahun. Salah satu atraksi unggulan adalah Parade Nusantara, yakni pertunjukan budaya yang menampilkan kekayaan suku dan etnis.
“Setiap tahun kami hadirkan pembaruan supaya pengunjung terus antusias. Tahun ini, Parade Nusantara akan menampilkan berbagai suku dan budaya lokal. Ini bentuk penghargaan kami terhadap keberagaman PPU,” ujar Andi.
Selain itu, pihaknya juga akan membuka festival dengan sambutan resmi dan tarian tradisional khas daerah, lalu berlanjut dengan penampilan artis lokal sebagai bintang tamu. Pada hari-hari berikutnya, pelaku seni lokal, komunitas budaya, serta sekolah-sekolah akan mengisi panggung dengan berbagai atraksi seni.
BERDAYAKAN UMKM DAN EKRAF
Tak hanya itu, PPU Fest 2025 juga sebagai wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui partisipasi aktif pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pelaku ekonomi kreatif dari 17 subsektor — mulai dari kuliner, kriya, fesyen, hingga seni pertunjukan — festival ini akan menjadi lokomotif penggerak ekonomi daerah.
Andi menyebutkan bahwa PPU Fest telah tumbuh menjadi salah satu agenda budaya dan pariwisata terbesar. Festival ini kini menjadi simbol kolaborasi antara seni, budaya, dan ekonomi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, komunitas kreatif, dan masyarakat, PPU Fest tak hanya menjadi ruang apresiasi seni, tetapi juga momentum pelestarian identitas Benuo Taka dalam arus modernisasi.
“Harapan saya, melalui PPU Fest ini, budaya lokal bisa lebih terkenal luas, tidak hanya tingkat daerah, tetapi juga nasional. Kami juga mengundang 10 kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur, serta perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ungkap Andi Israwati. (adv/bro3)