BERANDAPOST.COM, BANYUWANGI – Puluhan korban tenggelamnya kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya masih dalam pencarian. Kapal tersebut tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025.
Sebanyak 30 orang masih hilang, sementara hingga Kamis (3/7/2025) sore, petugas berhasil menemukan 21 korban selamat dan mengevakuasi mereka ke Pelabuhan Ketapang dengan kapal KMP Dharma Rucita.
Setibanya di Ketapang, para korban yang selamat langsung menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum kembali kepada keluarga mereka. Keluarga yang menunggu dengan cemas pada posko informasi gabungan pelabuhan, menyambut kedatangan mereka dengan tangisan haru.
KISAH KORBAN SELAMAT
Melansir Kompas, salah satu korban selamat, Suyit, mengungkapkan bahwa kapal tenggelam begitu cepat.
“Saya dalam pikap mengangkut bibit ikan. Tiba-tiba kapal miring ke kiri. Saya belum sempat dapat pelampung, hingga kapal tenggelam,” ungkapnya.
Suyit berhasil membantu 16 orang lainnya untuk naik ke sekoci penyelamat, namun beberapa rekannya hilang.
Ada juga, Narwi (50), seorang pria yang menunggu kabar anak dan dua cucunya, hanya bisa pasrah. Anak dan cucunya, yang pergi ke Bali dengan travel, tidak masuk dalam daftar korban yang terevakuasi. Mereka hilang dalam perairan Selat Bali.
“Mereka pergi bersama keluarga besan. Semoga mereka berhasil selamat,” ujar Narwi yang sudah menunggu sejak pagi.
Hingga pukul 14.00 WITA, tim pencarian masih berusaha menemukan 30 korban hilang. Total ada 66 orang dalam kapal, termasuk 53 penumpang dan 13 awak kapal.
Sejauh ini, 31 orang berhasil selamat, sementara 5 korban meninggal dan kini berada dalam kamar jenazah RSU Negara Jembrana.
Tim pencarian yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan KPLP masih berupaya melakukan pencarian meski gelombang tinggi dan angin kencang. (*/bro2)