Polemik SPMB SDN 014 Nipah-Nipah, Disdikpora Carikan Solusi
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, berharap polemik SPMB di SDN 014 dapat diselesaikan dalam waktu dekat. (BerandaPost.com)

Polemik SPMB SDN 014 Nipah-Nipah, Disdikpora Carikan Solusi

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Penajam Paser Utara (PPU), Andi Singkerru turun tangan terkait tidak terakomodirnya 11 calon murid. Polemik itu terjaid pada SDN 014 Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.

Namun Andi Singkerru belum dapat memberikan kepastian terkait penyelesaian masalah tersebut saat mengikuti pertemuan antara pihak sekolah dan warga pada Jumat (4/7/2025) pagi.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan pembahasan internal.

“Belum ada solusi, masih dalam proses. Siang ini akan ada rapat lanjutan,” ujarnya.

Andi menyatakan bahwa peluang penyelesaian salah satunya bisa melalui diskresi, meskipun keputusan itu merupakan kewenangan pimpinan daerah.

“Diskresi itu ranah kebijakan pimpinan, bukan kewenangan kami. Insyaallah, akan kami usahakan solusi terbaik,” imbuhnya.

PASTIKAN SATU ANAK LOLOS

Sementara itu, Kepala SDN 014, Anik Winarni, belum dapat memberikan respons yang sesuai harapan warga. Menurutnya, pihak sekolah masih menunggu langkah solutif dari OPD terkait.

Para guru atau staf juga terlihat sedang menyusun berita acara khusus untuk salah satu calon murid yang merupakan cucu dari pewakaf tanah sekolah. Anak tersebut mendapat kepastian dapat bersekolah tahun ini.

Anik melanjutkan, sebanyak 67 pendaftar dalam SPMB tahun ini, dengan 11 anak tidak lolos. Tiga anak tidak lolos karena alasan luar jalur domisili berdasarkan Kartu Keluarga (KK), sementara delapan lainnya kalah dalam sistem peringkat usia meski berada dalam zonasi.

“Sebenarnya sudah lama menerapkan peringkat usia. Bukan baru tahun ini. Jika sudah mengetahui si anak mendaftar pada luar jalur zonasi, kami tidak verifikasi data (peringkat usia),” jelas Anik.

Menanggapi kemungkinan penambahan rombongan belajar (rombel) untuk mengakomodir siswa yang tidak lolos, Anik menyatakan bahwa hal itu masih menunggu keputusan rapat.

“Jika pun ada penambahan, proses belajar tetap akan berjalan normal. Tanggal 8 Juli mulai daftar ulang dan 14 Juli anak-anak sudah masuk sekolah,” tuturnya.

Polemik ini menjadi sorotan banyak pihak. Para orangtua dan pihak sekolah kini sama-sama menantikan hasil rapat lanjutan dengan harapan mampu memberikan solusi adil dan tidak merugikan masa depan anak-anak. (bro3)