EKONOMI
Beranda / EKONOMI / Harga Properti Residensial Balikpapan Melambat

Harga Properti Residensial Balikpapan Melambat

IHPR Balikpapan hanya tumbuh 0,96 persen di triwulan II-2025, melambat dari triwulan sebelumnya. Penjualan turun 11% akibat normalisasi permintaan. (BerandaPost.com)

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pertumbuhan harga properti residensial untuk pasar primer Kota Balikpapan melambat pada triwulan II-2025. Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) hanya naik 0,96 persen (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 1,31 persen (yoy).

Perlambatan ini terjadi karena kenaikan harga rumah tipe menengah dan kecil melambat. Harga rumah tipe menengah hanya naik 0,42 persen (yoy), sedangkan tipe kecil tumbuh 0,38 persen (yoy). Angka ini turun dibanding pertumbuhan triwulan I-2025 yang masing-masing mencapai 1,00 persen dan 1,59 persen (yoy).

Selain itu, penjualan properti residensial turun 11 persen dari triwulan sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan normalisasi permintaan setelah sebelumnya melonjak karena ekspektasi operasionalisasi Ibu Kota Nusantara (IKN) dan masifnya aktivitas konstruksi.

“Perlambatan harga dan penjualan properti ini merupakan bagian dari penyesuaian pasar menuju pola yang lebih normal. Setelah sebelumnya mengalami lonjakan permintaan, kini pasar mulai stabil,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, Kamis (28/8/2025).

PENGEMBANG FOKUS PADA TIPE RUMAH MENENGAH DAN KECIL

Robi menambahkan, sejumlah pengembang merespons kondisi ini dengan fokus menjual rumah tipe menengah dan kecil.

KI Kaltim Lakukan Visitasi Monev Kepatuhan di Kukar

“Strategi ini pengembang ambil untuk menjaga perputaran penjualan sejalan dengan daya beli masyarakat,” jelasnya.

Sebaliknya, rumah tipe besar justru mencatat kenaikan harga signifikan sebesar 2,07 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1,34 persen. Namun, permintaan segmen ini melemah dengan penurunan nilai penjualan hingga 25 persen dibanding triwulan sebelumnya.

KPR MASIH JADI SUMBER PEMBIAYAAN UTAMA

Dari sisi pembiayaan, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) mendominasi transaksi properti untuk Kota Balikpapan dengan porsi 89 persen dari total penjualan, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (84 persen). Sisanya melalui pembayaran tunai bertahap (8 persen) dan tunai keras (3 persen).

Bank Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk mendukung pembiayaan sektor prioritas, termasuk perumahan dan real estate.

“Ke depan, BI akan terus mengoptimalkan kebijakan KLM agar sektor properti dapat tumbuh sehat dan berkelanjutan, sejalan dengan kontribusinya terhadap perekonomian dan penciptaan lapangan kerja,” pungkas Robi. (bro2)

Muara Komam Luncurkan Peta Indikatif Percepat Batas Desa