BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meresmikan program Ruang Bersama Indonesia di Taman Bekapai, Kota Balikpapan. Program ini bertujuan memperkuat perlindungan dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terus meningkat.
Menteri PPPA Arifah Fauzi hadir bersama Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo dan Bunda PAUD Balikpapan Nurlena Rahmad Mas’ud. Kepala DP3AKB Balikpapan Heria Prisni juga tampak mendampingi, bersama sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Arifah menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk perempuan Indonesia hampir mencapai 49 persen, sedangkan anak-anak sekitar 38 persen.
“Jika kita gabungkan, perempuan dan anak mencakup hampir tiga perempat populasi nasional. Angka ini menunjukkan peran mereka sangat penting dan strategis dalam pembangunan. Kita tidak bisa mengabaikan mereka, karena merekalah masa depan bangsa ini,” ujarnya, Jumat (29/8).
Ia juga menegaskan, bahwa pelaksanaan pembangunan tidak bisa secara parsial. Semua pihak harus berkolaborasi, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat.
ASAL MULA RUANG BERSAMA INDONESIA
Oleh karena itu, Kementerian PPPA melanjutkan program Desa/Kelurahan Ramah Anak dan Perempuan dengan nama baru, yakni Ruang Bersama Indonesia.
“Awalnya program ini bernama Ruang Bersama Merah Putih. Namun setelah mendapat masukan Presiden, namanya berubah. Presiden menyampaikan bahwa kabinet ke depan tidak selalu bernama Kabinet Merah Putih, sehingga namanya berganti menjadi Ruang Bersama Indonesia,” jelasnya.
Arifah juga mengungkapkan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih sangat tinggi. Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), sejak Januari hingga 14 Juni 2025 tercatat 11.385 kasus.
Namun hanya dalam dua bulan, hingga 24 Agustus 2025, jumlahnya melonjak menjadi 19.535 kasus, bertambah lebih dari 8 ribu kasus.
“Angka ini sangat memprihatinkan. Kita tidak boleh menutup mata, karena setiap angka mewakili korban yang nyata, yang hidupnya mungkin berubah selamanya akibat kekerasan,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menangani kasus kekerasan. Program Ruang Bersama Indonesia harapannya juga mempercepat koordinasi, mempermudah akses layanan, dan memberikan perlindungan menyeluruh bagi perempuan dan anak di seluruh Indonesia. (bro2)