KUKAR
Beranda / DAERAH / KUKAR / Dorong Swasembada Pangan Lewat LEISA dan Digital Farming

Dorong Swasembada Pangan Lewat LEISA dan Digital Farming

Wakil Gubernur Seno Aji mengoperasikan drone sprayer saat panen padi dengan sistem Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) dan digital farming di Tenggarong, Kukar. (Istimewa)

BERANDAPOST.COM, TENGGARONG – Program demplot padi berbasis sistem Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) dan digital farming resmi dipanen pada Klaster Gapoktan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Jumat (12/9/2025). Panen ini menandai langkah nyata Kutai Kartanegara (Kukar) menuju swasembada pangan 2026 dengan dukungan teknologi modern, termasuk drone sprayer.

Hadir Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltim. Terlihat juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Budi Widihartanto, serta sejumlah undangan lainnya.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menegaskan, kombinasi sistem LEISA dengan teknologi modern mampu mendukung kemandirian pangan daerah. Ia menyebut produktivitas padi Kukar berpotensi naik hingga 6 ton per hektare dan memungkinkan tiga kali panen setahun.

“Dengan 13.000 hektare lahan sawah aktif, Insyaallah kita bisa mencapai swasembada pangan pada 2026,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya ketersediaan sistem irigasi sebagai syarat utama keberhasilan. Sebagian besar sawah masih bergantung pada tadah hujan. Untuk itu, Pemprov Kaltim akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI guna mempercepat pembangunan irigasi.

Borneo FC Incar Kemenangan di Kandang PSIM

“Jika irigasi terjamin, maka target tiga kali panen per tahun akan tercapai dan swasembada pangan bisa terwujud,” tambahnya.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Kaltim dan Bank Indonesia atas dukungan terhadap pelaksanaan demplot padi dengan sistem LEISA.

“Sistem LEISA menekankan pertanian berkelanjutan dengan input rendah, mengoptimalkan sumber daya lokal, serta mengurangi ketergantungan pada pupuk dan pestisida sintetis. Sistem ini tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga menjaga kesehatan produk pertanian dan kelestarian lingkungan,” jelasnya.

LEISA DAN DRONE MUDAHKAN PETANI

Ia menambahkan, penerapan LEISA dengan dukungan teknologi modern seperti drone sprayer tidak hanya mempermudah petani, tetapi juga menarik minat generasi muda untuk berwirausaha dalam sektor pertanian. Pemkab Kukar juga telah menyediakan alat dan mesin pertanian berbasis teknologi, termasuk drone untuk pengendalian hama.

Aulia berharap program demplot LEISA dan digital farming bisa meluas ke wilayah lain.

Persis Solo Siap Bangkit Hadapi Persijap di Manahan

“Komitmen kami terhadap pembangunan pertanian sangat besar, bahkan menjadi prioritas utama dalam strategi transformasi ekonomi daerah dari sektor ekstraktif menuju sektor terbarukan,” tegasnya.

Berdasarkan data BPS Kaltim 2024, luas panen padi Kaltim mencapai 57.143 hektare. Dari total itu, Kukar menyumbang 26.744 hektare atau 46,80 persen. Produksi padi Kukar mencapai 115,10 ribu ton gabah kering giling, setara 50,71 persen dari total produksi Kaltim.

“Apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN), peran strategis Kukar sebagai lumbung pangan akan semakin besar, karena kebutuhan pangan jutaan penduduk IKN harus terpenuhi,” jelasnya. (*/bro2)