BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan menghadapi tantangan serius dalam pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar untuk tingkat SD dan SMP. Defisit guru yang mencapai 400 hingga 500 orang akan terus bertambah seiring bertambahnya sekolah baru.
Staf Ahli Pemkot Balikpapan, Adamin Siregar, menegaskan bahwa tidak bisa membiarkan kondisi ini berlarut-larut. Hal tersebut ia sampaikan saat membacakan sambutan wali kota dalam pembukaan Festival Guru dan Tenaga Kerja Pendidik Kota Balikpapan 2025 dalam Gedung Kesenian Balikpapan.
“Kekurangan guru menjadi tantangan besar yang harus segera kita jawab dengan solusi konkret. Pendidikan bukan sekadar proses belajar mengajar, melainkan fondasi utama pembangunan manusia dan peradaban kota ini,” ujarnya, Senin (06/10/2025).
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kekurangan tenaga pengajar terjadi mulai dari tingkat TK, SD hingga SMP. Pada sisi lain, Pemkot Balikpapan juga terkendala aturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melarang penambahan tenaga kontrak berbasis APBD.
Meski demikian, Pemkot Balikpapan tengah mengkai sejumlah alternatif solusi. Salah satunya adalah perekrutan tenaga pengajar melalui kontrak kerja individu dengan pembiayaan dari APBD. Selain itu, juga mempersiapkan rencana perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
“Anggaran untuk gaji, termasuk jaminan kesehatan bagi tenaga pengajar tambahan, sudah kami siapkan dalam APBD 2026. Ini bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga,” jelas Adamin.
Ia pun memberikan pesan khusus kepada para guru agar tetap menjaga semangat dan profesionalitas kendati dalam keterbatasan jumlah tenaga pengajar.
“Kami berharap setiap guru tetap bekerja dengan penuh dedikasi dan optimal demi masa depan pendidikan anak-anak kita,” tegasnya.
Dengan adanya solusi bertahap ini, Pemkot Balikpapan berharap krisis kekurangan guru dapat segera teratasi dan mutu pendidikan tetap terjaga. (bro2)