BALIKPAPAN
Beranda / DAERAH / BALIKPAPAN / Gempa di Kilang Balikpapan, Pekerja Pertamina Jadi Korban

Gempa di Kilang Balikpapan, Pekerja Pertamina Jadi Korban

Tim medis dari Pertamina melakukan evakuasi warga yang menjadi korban gempa. Merupakan skenario dalam simulasi keadaan darurat atau Emergency Drill Level 2 garapan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan. (Berandapost.com)

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Suara gemuruh mengguncang kawasan kilang, lalu terdengar sirine yang meraung dan pekerja berlari ke area aman. Petugas pemadam bergerak cepat menuju titik api yang membakar laboratorium, sementara penghuni Apartemen Amarilis dievakuasi karena dinding bangunan retak. Dalam sekejap, suasana berubah mencekam seolah bencana nyata tengah melanda Kilang Pertamina RU V Balikpapan.

Kepanikan itu ternyata bagian dari Emergency Drill Level 2 gelaran PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan, Kamis (9/10/2025).

Simulasi tersebut menggambarkan gempa berkekuatan 6,5 magnitudo yang pusatnya Kabupaten Kutai Kartanegara dan terasa hingga Balikpapan, termasuk area kilang dan Apartemen Amarilis yang menjadi tempat tinggal para pekerja Pertamina.

Dalam skenario latihan, guncangan gempa memicu kebakaran laboratorium serta gangguan pada beberapa unit produksi. Tim tanggap darurat segera mengaktifkan sistem keselamatan dan berhasil memadamkan api dalam waktu singkat. Operasi kilang tidak perlu berhenti, Pertamina hanya menurunkan kapasitas produksi sementara untuk menjaga keamanan instalasi.

Simulasi juga mencakup evakuasi korban pada apartemen pekerja. Dua orang mengalami patah tulang, sementara satu lainnya cedera ringan. Para korban mendapat perawatan oleh tim medis Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) sebelum mendapat rujukan ke Rumah Sakit Pertamina Pusat Jakarta untuk penanganan lanjutan.

Polwan-Bhayangkari Polda Kaltim Bagikan 100 Karung Beras

SKENARIO SIMULASI REALISTIS

General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Novi Handoyo Anto, menjelaskan bahwa rancangan skenario kali ini realistis agar seluruh tim terbiasa bekerja dalam tekanan.

“Emergency drill ini rutin kami lakukan agar semakin siaga. Kondisi apa pun ketika ada masalah bisa kami atasi, dan itu hanya bisa berlaku jika kita terus berlatih,” ujarnya.

Novi menegaskan, tujuan utama simulasi ini adalah memperkuat kesiapsiagaan serta koordinasi lintas fungsi dalam menghadapi potensi keadaan darurat, baik dalam area operasional kilang maupun lingkungan sekitar.

“Pastinya kami tidak menginginkan kejadian sebenarnya. Harapannya simulasi ini dapat meningkatkan kemampuan penanganan darurat yang bisa terjadi kapan saja,” tambahnya.

Ia menyebutkan hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan ketimbang latihan sebelumnya, terutama dari sisi kecepatan tanggapan dan koordinasi antarunit.

Ruslan Ikhlas Mundur, Vijai Zulfikar Ketua Info Bencana

“Evaluasinya, simulasi kali ini lebih baik dari sebelumnya. Beberapa skenario kami buat spontan pada pos komando sementara agar lebih menantang. Dengan kondisi seperti ini, kami berupaya mempersiapkan puskodal (pusat komando dan pengendalian) dalam tempo cepat,” jelas Novi. (bro2)