BERANDAPOST.COM, TANJUNG REDEB – Kampung Long Beliu kini bertransformasi menjadi pusat pengembangan rotan melalui Ekowisata Kampung Rotan. Kampung tersebut masuk dalam kawasan Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau.
Melansir laman resmi Pemkab Berau, kampung ini terkenal sebagai sentra kerajinan rotan. Tradisi menganyam menjadi warisan turun-menurun dan kini kembali hidup lewat semangat kelompok perajin, mayoritas ibu rumah tangga.
Salah satu Baun, perajin rotan Long Beliu, yang mengaku bangga bisa meneruskan tradisi leluhur.
“Kami belajar dari orang tua, tapi sekarang juga sudah ada pelatihan dan pendampingan. Jadi hasilnya lebih bervariasi dan rapi,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).
Ia juga memperlihatkan hasil anyaman berupa wadah buah dan tempat serbaguna.
Rumah produksi perajin yang berdiri sejak akhir 2024 kini menaungi sekitar 20 perajin lokal. Mereka memproduksi tatakan gelas, piring, vas bunga, dan mangkuk dari rotan alami.
Perajin mengerjakan setiap produk anyaman rotan secara teliti selama satu hingga dua hari tergantung tingkat kesulitan.

Anyaman rotan merupakan salah satu kerajinan masyarakat Long Beliu yang masih dipertahankan dan menjadi ciri khas. (Istimewa)
Meski begitu, mereka masih menghadapi kendala bahan baku. Rotan harus mendatangkan rotan dari Lombok, dan semua proses pengerjaan secara manual tanpa mesin.
Keterbatasan itu tidak menyurutkan semangat para perajin. Mereka bahkan percaya karya dari kampung kecil tetap bernilai besar jika membuatnya dengan ketulusan.
Kini, produk rotan Long Beliu telah tampil dalam berbagai pameran tingkat kabupaten dan provinsi. Bentuknya yang estetik dan alami membuat anyaman rotan Long Beliu banyak peminatnya. Menjadi pelengkap interior rumah dan juga kantor.
“Kami berharap lebih mudah mendapatkan bahan baku dan pemasaran lebih luas. Supaya masyarakat kampung ini bisa terus berkarya,” tambah Baun. (bro2)


