BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Produksi jagung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus meningkat sepanjang 2025. Hingga Agustus, tercatat hasil panen mencapai 168,37 ton dengan luas tanam 188,87 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Distan) PPU, Gunawan, menyebut peningkatan ini menunjukkan potensi besar meski petani masih terbatas.
“Jagung sebenarnya luas, hanya saja masalahnya petani kita sedikit,” kata Gunawan, Selasa (28/10/2025).
Ia menjelaskan, jagung manis menjadi varietas yang paling banyak untuk penanaman. Sementara jagung pakan masih berkembang lambat dengan total lahan sekitar 200 hektare.
“Yang mengusahakan jagung sebenarnya banyak, tapi yang dominan tetap jagung manis,” jelasnya.
Gunawan mengatakan, pihaknya telah melaporkan data produksi jagung terbaru ke Kementerian Pertanian dan Polres PPU sebagai bagian dari pemantauan ketahanan pangan.
POLRI MOTIVASI PETANI JAGUNG
Ia optimistis hasil panen meningkat pada akhir tahun berkat dukungan lintas sektor, termasuk peran Polri dalam memotivasi petani.
“Nanti saat akhir tahun mudah-mudahan ada perkembangan signifikan. Polri juga ikut memotivasi petani kita menanam jagung,” ujarnya.
Selain itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini juga menjajaki kerja sama dengan investor untuk memanfaatkan lahan bera menjadi kawasan pengembangan jagung.
Menurutnya, sudah ada kesepakatan pengelolaan lahan sekitar 36 hektare. Namun, investor lebih menekankan produksi padi ketimbang jagung.
Gunawan juga menyoroti kebijakan pemerintah pusat terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung berdasarkan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025.
Harga HPP gabah pada tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram, sedangkan jagung Rp5.500 per kilogram. Kebijakan ini berlaku sejak Januari 2025.
“Ini bisa memberi kepastian harga bagi petani. Kami tetap berupaya maksimal agar kebijakan ini memotivasi petani menanam jagung lebih luas,” imbuhnya. (bro3)


