DISKOMINFO PPU
Beranda / ADVERTORIAL / DISKOMINFO PPU / Festival Permainan Tradisional Back to 80’s, Ajak Pemuda Jaga Warisan Budaya

Festival Permainan Tradisional Back to 80’s, Ajak Pemuda Jaga Warisan Budaya

Bupati Mudyat PPU Noor menutup Festival Permainan Tradisional Back To 80s yang menjadi rangkaian Festival Budaya Belian Adat Paser Nondoi 2025. (Berandapost.com/Istimewa)

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Suasana nostalgia menyelimuti Halaman Rumah Adat Kuta Rekan Tatau saat Bupati PPU Mudyat Noor resmi menutup Festival Permainan Tradisional Back to 80’s, Jumat (7/11/2025).

Festival ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Budaya Belian Adat Paser Nondoi 2025 yang telah berlangsung sejak 3 November.

Mudyat mengatakan, kegiatan tersebut tidak sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi sarana edukasi agar masyarakat tetap mencintai budaya lokal.

“Melalui festival ini, kita belajar bahwa bermain tidak harus dengan gawai. Anak-anak bisa berinteraksi, merasakan kebersamaan, dan belajar nilai sosial,” ujar Mudyat.

Ia menyampaikan rasa bangga atas antusiasme masyarakat yang begitu tinggi selama festival berlangsung.

PPU Perketat Pengawasan Penyaluran BBM Jelang Akhir Tahun

“Tawa anak-anak, semangat para orang tua, dan kerja keras panitia membuktikan bahwa semangat gotong royong masih hidup,” ucapnya.

Mudyat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, mulai dari panitia, relawan, juri, sponsor, hingga peserta. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut setiap tahun.

“Nilai sejati dari festival ini bukan pada piala atau hadiah, tetapi pada kebersamaan dalam melestarikan permainan tradisional,” tambahnya.

Dengan penuh syukur, Bupati PPU menutup kegiatan tersebut secara resmi.

“Dengan mengharap ridho Allah SWT, Festival Permainan Tradisional Back to 80’s saya nyatakan resmi ditutup,” pungkasnya.

Kerja Sama RS Hermina Nusantara, Layanan Kesehatan Warga PPU Naik Kelas

BERI WARNA BERBEDA

Ketua Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) PPU, Sandri Ernawati, menyebut keikutsertaan pihaknya dalam Festival Nondoi merupakan arahan langsung dari Bupati Mudyat Noor.

“Atas arahan Bupati, kami berkolaborasi dalam Festival Nondoi agar punya warna baru,” kata Sandri.

Salah satu yang paling menarik perhatian pengunjung adalah lomba permainan tradisional Beturak, permainan khas masyarakat Paser yang menggunakan kayu ulin berbentuk persegi enam.

“Permainan ini terinspirasi dari masa lalu, ketika masyarakat membuat bola dari kayu ulin. Siapa yang melempar paling jauh, maka ia pemenangnya,” jelas Sandri.

Ia menambahkan, tahun ini panitia menyiapkan hadiah dengan total puluhan juta rupiah berupa uang pembinaan, trofi, dan sertifikat bagi para pemenang.

Bupati PPU Tekankan Transparansi dan Akuntabilitas Dana Desa

Sandri berharap kolaborasi antara Komite Ekraf, panitia Festival Nondoi, dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU dapat terus berlanjut.

“Ini pertama kalinya kami ikut Festival Nondoi. Semoga bisa terus memberi warna berbeda setiap pelaksanaan berikutnya,” ujarnya. (adv/bro3)