KALTIM
Beranda / TOPIK / KALTIM / Pemprov Kaltim Akui Program MBG Tersendat untuk Daerah 3T

Pemprov Kaltim Akui Program MBG Tersendat untuk Daerah 3T

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. (Berandapost.com)

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemenuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kabupaten kota wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) masih menjadi persoalan. Terutama untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji mengakui kondisi tersebut. Ia menyampaikan bahwa Pemprov Kaltim tetap mengutamakan pemenuhan MBG untuk daerah 3T.

“Tentu pasti kami utamakan,” kata Seno Aji usai menghadiri pembukaan Rakornas BPSDM, Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (13/11/2025).

Saat ini, lanjut Seno, pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk daerah 3T sudah mulai berjalan. Kendati juga ada tantangan besar dalam proses pembangunannya, mulai dari jarak dan akses infrastruktur.

“Seperti SPPG untuk Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan sebagainya, sudah ada pembangunan. Memang ada tantangan, misalnya lokasi yang terlalu jauh,” ungkapnya.

Lahan Bekas Tambang Bakal Jadi Agro Techno Park

Untuk itu, Pemprov Kaltim telah menyampaikan persoalan tersebut kepada Badan Gizi Nasional (BGN) agar ada revisi mengenai program MBG bagi daerah 3T. Pasalnya, kesuksesan program MBG untuk daerah 3T juga bergantung pada keterjangkauan, kualitas, keamanan pangan, serta pemerataan manfaat ekonomi dan gizi.

Adapun tantangan utama meliputi biaya operasional yang mahal, logistik yang sulit, dan potensi ketidakmerataan manfaat. Sehingga memerlukan evaluasi untuk menyempurnakan standar operasional hingga mitigasi risiko.

“Kita sudah sampaikan ke BGN supaya ada beberapa revisi terkait MBG untuk daerah 3T,” ucapnya.

Sedangkan mengenai harga MBG sebesar Rp12 ribu per porsi, menurut Seno Aji sudah mencukupi. “Tapi tentu saja juga ada evaluasi kan, karena terkait juga soal inflasi dan lain-lain,” ujarnya.

Demikian halnya dengan pemenuhan bahan pangan. Ia meyakini masih mencukupi untuk pemenuhan MBG meski beberapa bahan baku pangan masih harus didatangkan dari luar daerah.

Polda Kaltim Perkuat Tata Kelola Digital Lewat Astina dan Srikandi

“Ya, itu persoalannya memang soal ketersediaan bahan baku. Kita harapkan dalam waktu dua tiga tahun ke depan, semua kabupaten kota benar-benar mempersiapkan, terutama ketersediaan beras,” tambahnya.

KALTIM KEKURANGAN PRAKTISI GIZI MBG

Selain ketersediaan SPPG, Kaltim juga menghadapi kurangnya praktisi gizi dalam program gagasan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini. Sehingga Pemprov Kaltim berupaya melakukan percepatan dalam pemenuhan praktisi gizi.

“Kalau langkah tercepat ya kita mencari praktisi-praktisi ahli gizi, tapi kan belum tentu para praktisi ini sesuai untuk MBG,” tuturnya.

Maka untuk pemenuhan ahli gizi dalam program MBG, Pemprov Kaltim telah mempersiapkan kerja sama dengan Talent DNA yang terkait dengan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) pimpinan Ary Ginanjar Agustian.

“Ada 9.000 ASN yang kita ikutkan Talent DNA, dan bagian dari itu ada para ahli gizi yang kita siapkan. Mudah-mudahan dalam satu dua bulan kita bisa menambahkan para ahli gizi di MBG tersebut,” harapnya. (bro2)

Jumlah Pengangguran di Kaltim Naik, Mayoritas Lulusan SMK