BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Kaltim mulai menyiapkan strategi baru untuk mengejar target tiga besar pada PON 2028. Target tersebut menghadapi tantangan besar karena anggaran daerah menurun.
Plt Kepala Dispora Kaltim, Muhammad Faisal, menyebut kondisi ini sebagai hambatan utama bagi atlet dan pengurus cabor.
“Dengan Dana Bagi Hasil (DBH) menurun, ini menjadi tantangan bagi olahraga baik pengurus maupun atlet,” kata Faisal, Minggu (16/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa situasi fiskal daerah ikut tertekan oleh turunnya DBH. Sehingga Faisal meminta pengurus dan atlet memiliki inovasi agar target tetap tercapai.
“Harus ada inovasi untuk meraih target tiga besar PON,” ujarnya.
Faisal menilai waktu persiapan menuju PON 2028 masih cukup panjang. Sehingga pihaknya akan memulai langkah strategis dengan memetakan kekuatan usai Porprov 2026.
“Setelah Porprov 2026 itu, kita bisa petakan secara jernih, cabor mana saja yang paling berpotensi kita dorong maju ke PON 2028. Waktu persiapannya cukup, tetapi memang kendala utama kita pasti adalah anggaran,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga fokus pada cabor yang berpeluang besar menyumbang medali. Faisal menilai renang, atletik dan dansa masih menjadi potensi lumbung medali.
Ia bahkan menyebut cabor beladiri sebagai kekuatan penting Kaltim. Kontribusi medali dari sektor ini mendominasi perolehan Kaltim pada tingkat nasional.
“Kalau saya lihat statistik, 60 sampai 65 persen bahkan 70 persen medali itu dari beladiri. Jadi kita cukup kuat pada cabang ini,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya akan menggelar forum diskusi terpumpun guna merumuskan langkah taktis yang realistis. Forum ini menjadi ruang bersama pemerintah, KONI dan cabor untuk menyusun strategi yang efisien.
“Kami akan segera lakukan FGD dalam waktu dekat, untuk menyusun strategi yang paling optimal dan realistis. Tantangannya ada, tapi semangat untuk mencapai tiga besar tidak boleh padam,” tutup Faisal. (bro2)


