DISKOMINFO PPU
Beranda / ADVERTORIAL / DISKOMINFO PPU / KUKM Perindag PPU Antisipasi Harga Bawang Jelang Nataru

KUKM Perindag PPU Antisipasi Harga Bawang Jelang Nataru

Operasi pasar di PPU merupakan upaya pemerintah daerah dalam menstabilkan harga pangan sekaligus menjaga inflasi. (BerandaPost.com/Istimewa)

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) mulai mengantisipasi kenaikan harga bawang menjelang Natal dan Tahun Baru 2025. Pasalnya, permintaan bawang meningkat setiap akhir tahun sehingga pemerintah menjaga pasokan lewat suplai tambahan dan operasi pasar.

Kabid Perdagangan Dinas KUKM Perindag PPU, Marlina, menyebut bawang sebagai komoditas yang mudah naik saat permintaan meningkat. Ia juga menyampaikan harga bawang merah naik dari Rp32 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram berdasarkan pemantauan pasar.

“Menjelang Nataru kebutuhan masyarakat meningkat. Karena itu kami melakukan antisipasi lebih awal,” ungkap Marlina, Selasa (25/11/2025).

Sebagai langkah konkret, pihaknya mendatangkan suplai bawang merah dan bawang putih dari Perusda Samarinda. Ia menjelaskan bahwa penyaluran bawang tersebut melalui operasi pasar dengan harga lebih rendah dari harga pasar saat ini.

“Kami mendatangkan bawang dari provinsi. Untuk operasi pasar kami jual Rp38 ribu per kilogram,” jelasnya.

PPU Percepat Digitalisasi Tata Kelola Pemerintahan Desa

Marlina menegaskan langkah ini untuk menjaga stok dan mengendalikan inflasi daerah menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional. Operasi pasar berlangsung beberapa hari pada beberapa titik agar masyarakat mudah membeli bawang dengan harga terjangkau.

“Ini untuk menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi daerah saat konsumsi meningkat,” ujarnya.

Selain bawang, pihaknya juga melakukan sidak bersama Satgas Pangan guna memantau harga beras dan cabai. Ia menyebut harga beras mulai turun, sedangkan harga cabai masih fluktuatif untuk beberapa pasar.

Sehingga pihaknya mendorong pedagang agar mau bermitra dengan petani lokal agar pasokan tetap segar dan stabil.

“Kalau cabai kami tidak ambil dari Samarinda karena tidak segar. Jadi kami dorong pedagang kerja sama dengan petani lokal,” katanya.

Diskominfo PPU Tingkatkan Kapasitas Admin Website Daerah

Selain itu, ia menambahkan stok beras SPHP tersedia cukup pada toko dan pedagang pasar seluruh wilayah PPU.

Sedangkan untuk operasi pasar tambahan, Marlina menyatakan pelaksanaanya kemungkinan pada Januari 2026 jika harga kembali meningkat.

“Kalau harga normal, mungkin tidak kami lakukan lagi. Tapi jika naik signifikan, kami turun lagi,” tegasnya. (adv/bro3)