BERANDAPOST.COM, NUSANTARA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menegaskan komitmennya menghadirkan pengelolaan gedung, infrastruktur, dan kawasan berstandar layanan kelas dunia. Komitmen ini disampaikan melalui Market Sounding Pengelolaan Aset IKN Tahun 2026 yang berlangsung di Balikpapan pada Selasa, 25 November 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memastikan kesiapan calon mitra strategis dalam mendukung pengelolaan IKN sebagai kota masa depan. Konsep smart city, sponge city, dan forest city menjadi acuan seiring bertambahnya aset dan infrastruktur yang pengelolaannya pada 2026.
Asosiasi dan pelaku usaha nasional turut hadir, mulai dari ASPEKNAS, KADIN Indonesia, HIPMI Kaltim, REI Kaltim, serta HIPPI Indonesia. Para calon penyedia jasa pengelolaan fasilitas dan aset juga mengikuti agenda ini.
Market sounding bertujuan memperoleh gambaran awal mengenai minat dan kapasitas pelaku industri terhadap rencana kerja sama pengelolaan aset. Kegiatan ini juga membangun komunikasi awal untuk menyamakan pemahaman terkait ruang lingkup layanan dan model pengelolaan.
Deputi Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Aswin Grandiarto Sukahar, menegaskan bahwa pengelolaan gedung dan kawasan harus berjalan berkelanjutan untuk menjaga kualitas layanan IKN. Ia menyampaikan harapan agar pelaksanaan pengelolaan dapat berjalan pada awal 2026.
“Kami berharap bisa mulai pengadaan agar pelaksanaannya berjalan pada awal tahun. Harapannya pada bulan pertama tahun depan,” ujar Aswin.
Direktur Pengelolaan Gedung, Kawasan, dan Perkotaan Otorita IKN, Desiderius Viby Indrayana, menegaskan bahwa pengelolaan aset harus berorientasi pada layanan setara kota kelas dunia. Hal ini sejalan dengan rampungnya sejumlah pembangunan dan rencana penambahan aset pada 2026.
“Ini agenda yang kita tunggu. Setidaknya setahun sekali kita bertemu untuk membuka peta pengelolaan infrastruktur, scope of work, dan anggarannya,” ungkap Viby.
Ia menambahkan bahwa standar layanan harus mencerminkan karakter kota global. “Perusahaan hebat harus mampu menghadirkan level of services berstandar world class city dengan konsep smart city, sponge city, dan forest city,” ujarnya.
PENGELOLAAN ASET IKN 2026
Pada 2026, aset yang dikelola meliputi Hunian Pekerja Konstruksi, Hunian Vertikal ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri, Gedung Kemenko, Gedung Negara, Ruang Terbuka Hijau, sistem udara bersih, pengelolaan sampah terpadu, embung, kolam retensi, sistem air minum, jaringan jalan di KIPP, pengelolaan bus IKN, pengelolaan tenant, serta infrastruktur terbangun lain dalam KIPP.
Viby mengingatkan bahwa setiap area IKN memiliki karakteristik berbeda sehingga memerlukan pengecekan lapangan sebelum melakukan penawaran.
Otorita IKN juga menegaskan komitmen pemberdayaan masyarakat lokal. Pada operasional dan pemeliharaan 2025, sedikitnya 70 persen tenaga kerja berasal dari warga setempat, termasuk melalui dukungan Forum Kesepakatan Masyarakat Sepaku.
Market sounding ini membahas tiga topik utama, yaitu pengelolaan aset dan infrastruktur terbangun 2026, metode pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog beserta mini kompetisi, serta ketentuan lelang terkait kompetensi dan kualifikasi penyedia jasa untuk mendukung pengelolaan berkelanjutan kawasan IKN. (bro2)


