BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan mendorong pengembangan pariwisata berbasis MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) sebagai strategi membuka peluang ekonomi baru. Pemkot memperkuat infrastruktur pendukung serta mempercepat layanan perizinan untuk menjadikan Balikpapan pusat penyelenggaraan kegiatan bertaraf nasional hingga internasional.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan bahwa pengembangan MICE bukan sekadar upaya membangun citra pariwisata, melainkan langkah strategis dalam meningkatkan daya saing ekonomi daerah. Dengan posisi strategis yang menghubungkan berbagai sektor industri, ia optimistis Balikpapan dapat berkembang sebagai pusat bisnis dan pertemuan berskala besar.
“Kita tidak perlu memikirkan persaingan dengan kota lain. Yang penting bekerja menjalankan visi pembangunan kota agar Balikpapan menjadi kota MICE yang modern,” ujarnya, Jumat (28/11/2025).
Rahmad menjelaskan bahwa kekuatan Balikpapan terletak pada akses logistik dan sumber daya strategis wilayah sekitar. Ia menilai strategi tersebut mirip dengan negara seperti Singapura yang mampu berkembang menjadi pusat perdagangan global meski minim sumber daya alam. Karena itu, Balikpapan harus memanfaatkan potensi regional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baru.
PANGKAS BIROKRASI PERIZINAN
Sebagai bentuk komitmen, Pemkot mempercepat proses kemudahan berusaha melalui pelayanan satu pintu. Perizinan yang sebelumnya memakan waktu hingga tiga bulan kini targetnya rampung dalam satu bulan. Kebijakan ini untuk menarik lebih banyak kegiatan ekonomi serta mempercepat pengembangan Kawasan Industri Kariangau (KIK).
“Percepatan perizinan adalah langkah konkret agar investasi bisa bergerak lebih cepat,” tegasnya.
Selain mempermudah investasi, Pemkot Balikpapan menyiapkan berbagai sarana pendukung kegiatan MICE. Pembangunan fasilitas olahraga, ruang pameran, pusat UMKM, hingga gedung konvensi menjadi prioritas guna menunjang event berskala besar. Salah satu proyek strategis adalah rencana pembangunan Convention Hall berkapasitas 15 ribu kursi yang akan mulai berjalan pada 2027.
Gedung Convention Hall tersebut akan menjadi fasilitas utama untuk menarik event nasional dan internasional, sekaligus memperkuat branding Balikpapan sebagai kota tujuan pertemuan dan eksibisi.
Sementara itu, kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara disebut sebagai momentum besar bagi Balikpapan. Kota ini diproyeksikan menjadi pintu gerbang sekaligus mitra ekonomi strategis bagi kawasan IKN sehingga perlu menyiapkan layanan terbaik.
“Keberadaan IKN harus menjadi peluang. Balikpapan harus siap agar tidak tertinggal. Kita ingin menjadi pemimpin pariwisata, leader tourism,” pungkasnya. (bro2)
