BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Bupati PPU Mudyat Noor menegaskan perlunya terobosan kerja seluruh perangkat daerah saat memimpin Rakor dengan pimpinan SKPD pada Kamis (27/11/2025).
Ia menyampaikan bahwa kondisi APBD yang terbatas menuntut pola kerja kreatif dan berorientasi hasil.
“APBD kita tidak mampu menopang seluruh kebutuhan program. Karena itu saya minta inovasi, bukan sekadar rutinitas. Jangan lagi hanya rapat, tapi harus ada hasil yang konkret,” tegas Mudyat.
Ia meminta SKPD membaca potensi sektor masing-masing untuk mendorong ekonomi masyarakat, terutama perikanan, pertanian, dan pariwisata.
Ia mencontohkan kerja sama Pemkab PPU dengan KKP yang membuka peluang dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
“Dari Dirjen Perikanan Tangkap, kita mendapat peluang hingga Rp22 miliar. Tinggal kita rumuskan titik-titik prioritas, jangan sia-siakan,” jelasnya.
Menurut Mudyat, persoalan utama perikanan PPU berada pada wilayah hulu seperti keterbatasan es dan solar yang membuat nelayan menjual hasil tangkapan lebih awal.
“Harga ikan sering tidak berpihak ke nelayan karena mereka menjual hasil tangkapan sebelum sampai Penajam. Kita harus rebut nilai ekonominya,” ujarnya.
Ia juga meminta pembenahan sektor pertanian dengan penyusunan program prioritas yang terkoneksi skema pembiayaan kementerian, provinsi, dan dunia usaha.
Ia menekankan bahwa desa harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri.
“Saya ingin desa bukan hanya menghabiskan anggaran, tapi menjadi pusat industri pangan, perikanan, peternakan, dan usaha rakyat,” ungkapnya.
Mudyat juga menyoroti percepatan digitalisasi desa melalui program Desapedia yang membuka peluang insentif hingga Rp20 miliar dari BPS.
KURANGI PERJADIN DAN SEREMONIAL
Dalam suasana efisiensi anggaran, ia mengingatkan pengurangan perjalanan dinas (perjadin), kegiatan seremonial, dan program nonteknis yang tidak berdampak langsung bagi masyarakat.
Meski begitu, ia memastikan hak ASN tetap terjaga.
“Tidak ada pemotongan TPP, tapi tolong tunjukkan kinerja. Tidak ada alasan tidak bekerja hanya karena anggaran terbatas,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan PPU akan fokus pada industri perikanan, industri pertanian dan peternakan, serta industri pariwisata berbasis lokal.
“Kita tidak akan bangun mall atau proyek glamor. Kita perkuat ekonomi rakyat. Ketika ekonomi masyarakat kuat, APBD kita kecil pun tidak jadi masalah,” imbuhnya. (adv/bro3)


