BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp142 juta kepada masyarakat terdampak bencana alam Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Bupati PPU, Mudyat Noor, menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis saat upacara peringatan Hari Bela Negara ke-77, Jumat (19/12/2025).
Mudyat Noor menyatakan bencana yang melanda ketiga daerah tersebut memanggil kepedulian seluruh elemen bangsa. Ia menegaskan bahwa harus merespons musibah itu melalui aksi nyata dan solidaritas antardaerah.
Pemkab PPU menghimpun bantuan dari beberapa sumber. BPBD Kabupaten PPU menyumbang Rp46.436.000, Pramuka Peduli Kwartir Cabang PPU sebesar Rp83.371.500, serta Diskominfo Kabupaten PPU sebesar Rp1.250.000. Total bantuan mencapai Rp142.307.500.
Mudyat Noor juga mengingatkan peran historis Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam perjalanan Republik Indonesia.
“Aceh sebagai Daerah Modal perjuangan kemerdekaan, Sumatra Utara dengan semangat Medan Area, dan Sumatra Barat sebagai tempat lahirnya PDRI,” ujarnya.
Ia menegaskan sejarah bela negara Indonesia tidak terlepas dari kontribusi ketiga daerah tersebut. Menurutnya, persatuan dan kepedulian antardaerah menjadi fondasi kekuatan bangsa.
Melalui momentum Hari Bela Negara ke-77, Mudyat Noor mengajak masyarakat mengekspresikan cinta tanah air melalui tindakan konkret. Ia mendorong warga agar membantu korban bencana, menjaga ruang digital dari hoaks, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, serta berperan aktif dalam pembangunan.
“Untuk Indonesia yang kuat, maju, dan mampu bangkit menghadapi tantangan,” katanya.
SEJARAH HARI BELA NEGARA
Mudyat Noor juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa melalui semangat bela negara. Ia mengingatkan peristiwa berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia yang berlokasi Bukittinggi pada 1948.
“PDRI bahkan menjadi bukti semangat bela negara mampu menjaga Republik tetap berdiri di tengah agresi militer,” ujarnya.
Peringatan Hari Bela Negara ke-77 mengusung tema Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju. Menurut Mudyat Noor, tema ini menegaskan bahwa kemajuan bangsa membutuhkan kesiapsiagaan, disiplin, dan ketangguhan.
Ia juga menilai ancaman terhadap negara kini berkembang ke arah nonkonvensional. Ancaman tersebut bahkan meliputi perang siber, radikalisme, manipulasi informasi, serta bencana alam.
“Dalam kondisi ini, semangat bela negara harus menjadi kekuatan kolektif seluruh warga Indonesia,” harapnya. (bro3)



