BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor menyebut luas wilayah dan sebaran penduduk menjadi tantangan besar dalam layanan air bersih. Kondisi geografis PPU berbeda dengan wilayah perkotaan yang lebih padat penduduk.
“PPU ini luas, beda dengan kota. Penduduknya tidak terlalu padat. Karena itu butuh jaringan distribusi yang besar dan biayanya juga besar. Kita ingin upaya maksimal agar seluruh masyarakat bisa menikmati air bersih,” ujar Mudyat Noor dalam peringatan HUT ke-20 Perumda Air Minum Danum Taka (AMDT), Senin (29/12/2025).
Ia menegaskan pelayanan air bersih membutuhkan sinergi pemerintah daerah dengan AMDT. Peningkatan kualitas layanan juga harus menjawab keluhan masyarakat.
Mudyat berharap manajemen AMDT berjalan profesional tanpa terus membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia menilai pengelolaan yang baik akan mendorong perusahaan berkembang dan menjadi sumber pendapatan daerah.
“PDAM ini perumda, semi bisnis. Pelayanan tetap utama, tapi pengelolaannya harus baik. Jika manajemennya bagus, maka bisa berkembang dari hasil usahanya sendiri,” katanya.
AMDT TIDAK LAGI BERGANTUNG APBD
Sementara itu, Direktur Utama AMDT Abdul Rasyid menyampaikan bahwa perusahaan kini beroperasi mandiri tanpa dukungan anggaran pemerintah daerah.
“Kita tidak lagi mendapatkan kontribusi keuangan dari pemerintah daerah. Alhamdulillah, empat tahun terakhir bisa berjalan mandiri,” ujarnya.
Sejak 2022, AMDT mencatat laba dan sebagian keuntungan kembali kepada masyarakat melalui peningkatan layanan.
Pada HUT ke-20, AMDT meneken empat nota kesepahaman (MoU). Kerja sama tersebut dengan BTN dan BNI untuk layanan Payment Point Online Bank (PPOB), agar memudahkan pembayaran daring.
Selain itu, AMDT bekerja sama dengan PT ASDP untuk penyediaan air bersih kapal ferry Penajam, termasuk pelayanan malam hari. Kerja sama dengan BPBD adalah untuk percepatan suplai air bersih saat bencana tanpa prosedur birokrasi yang panjang.
“Dalam kondisi rawan bencana, maka bisa memanfaatkan aset PDAM oleh BPBD untuk daerah terdampak,” jelas Abdul Rasyid.
Empat MoU tersebut menjadi komitmen AMDT dalam memperluas akses layanan air bersih dan meningkatkan profesionalisme pengelolaan. (bro2)



