BERANDAPOST.COM, NUSANTARA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggelar Nusantara Liberica Coffee Exhibition, Sentra Massa KIPP, pada Sabtu-Minggu (9-10/8/2025) lalu. Kegiatan ini menegaskan komitmen menjadikan IKN pusat inovasi dan identitas budaya.
Ajang tersebut merayakan cita rasa unik kopi liberika sekaligus merumuskan langkah konkret membangun ekosistemnya dari hulu hingga hilir.
Direktorat Ketahanan Pangan OIKN memandu “Rembuk Komunitas Kopi Liberika Nusantara” yang menghasilkan lima rencana aksi nasional. Rencana tersebut untuk memperkuat posisi kopi liberika pada pasar domestik dan internasional.
Kopi liberika yang berasal dari Liberia, Afrika Barat, terbukti tumbuh subur di Indonesia. Tanaman ini memiliki daun lebih lebar dan tajuk lebih tinggi ketimbang kopi arabika dan robusta.
Praktisi kopi, Prayogo, menyebut keunikan ini sebagai “keajaiban” karena bibit yang sama menghasilkan cita rasa berbeda saat menanamnya pada wilayah dengan agroekologi berbeda.
Pengunjung pameran menunjukkan antusiasme tinggi terhadap kopi liberika. Kopi ini menjadi alternatif menarik bagi pecinta kopi yang ingin mencoba sensasi berbeda.
“Cita-rasa kopi liberika seperti perpaduan antara kopi arabika dan robusta,” ujar Jasmin, pengunjung yang baru pertama kali mencicipinya.
TANTANGAN KOPI LIBERIKA IKN
Rembuk komunitas mengungkap tantangan pengembangan kopi liberika Kaltim dan IKN. Lahan budi daya masih terbatas, dan kebun kopi petani belum terkelola secara profesional. Banyak petani membiarkan buah ceri matang membusuk karena kekurangan pekerja pemetik harian.
Sementara itu, seorang petani dari Bondowoso menegaskan pentingnya kesadaran petani akan nilai tanaman kopi.
“Setiap petani kopi harus menyatu, setiap saat kakinya harus menginjak tanah yang tumbuh pohon kopinya,” tegasnya.
Menurutnya, militansi tersebut menjadi kunci kesuksesan petani Bondowoso yang memanfaatkan lahan hutan melalui perhutanan sosial dan meraih penghasilan lebih dari Rp100 juta per tahun.
Pelaku usaha kuliner Samarinda, Sigit, mengeluhkan pasokan bahan baku kopi liberika yang tidak stabil. Ia menyebut permintaan konsumen meningkat, namun suplai biji liberika roasting masih terbatas. Kalangan perguruan tinggi mendorong kolaborasi lebih luas dalam pengembangan budidaya kopi liberika secara terintegrasi.
Selain itu, ada lima rencana aksi strategis meliputi inventarisasi petani dan lahan, standarisasi pascapanen, riset varietas, pembentukan komunitas nasional, dan kompetisi kopi liberika IKN pada Hari Kopi Sedunia.