BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Bahkan Kota Balikpapan menjadi pilot project.
Menariknya, juga sebagai kota yang pertama di dunia melakukan vaksinasi tersebut. SDIT Al Auliya 2 Balikpapan menjadi lokasi pertama pemberian vaksin DBD pada Selasa (6/2/2024) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualim menyebut berdasarkan laporan bahwa 75 persen anak yang divaksinasi. Kegiatan ini juga diliput oleh BBC London karena vaksinasi massal sebagai pilot project semacam ini baru pertama kali dilaksanakan di dunia.
“Kota Balikpapan yang pertama di dunia,” kata Jaya Mualim dikutip dari siaran berita Diskominfo Balikpapan.
Vaksinasi semacam ini juga pertama kali di Indonesia. Balikpapan jadi lokasi yang dipilih karena kesiapan dan merupakan lokasi kasus DBD tertinggi di Kaltim.
“Apalagi setiap tahun selalu meningkat dan kematian juga terjadi di Balikpapan. Maka kami prioritaskan di sini,” jelasnya.
Vaksin yang digunakan adalah Biofarma. Untuk diketahui, kasus DBD di Balikpapan sekitar lebih dari 30 persen dari seluruh kasus yang ada di Kaltim.
“Tahun lalu, sekitar 5.800, di sini kasusnya hampir 1.500 tahun 2023. Semoga dengan adanya vaksin, laporannya menurun. Meski baru dosis pertama. Jadi nanti ada 2 dosis, nanti di bulan Maret,” terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menambahkan, sasaran vaksinasi adalah 13.885 anak kelas I, III, IV dan VI.
“Jadi sasaran kami bukan hanya di Al Auliya, tetapi seluruh sekolah dasar yg ada di Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Tengah,” ungkap Andi Sri Juliarty atau akrab disapa Dio.
Dio menjelaskan, karena vaksin yang didapatkan dari Dinkes Provinsi Kaltim hanya 9.800 dosis, maka difokuskan pada sekolah di Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Tengah terlebih dahulu.
“Sebab kasus DBD di Balikpapan terbanyak di usia 5-14 tahun di Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Tengah,” pungkasnya. (*/bro2)