KALTIM
Beranda / TOPIK / KALTIM / DP3A Kaltim Catat Kasus Kekerasan Masih Tinggi, Ini Datanya

DP3A Kaltim Catat Kasus Kekerasan Masih Tinggi, Ini Datanya

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita. (Istimewa)

BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Kasus kekerasan masih cukup tinggi untuk wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Hingga 31 Agustus 2025, jumlah kasus mencapai 916, atau rata-rata sekitar 114 kasus per bulan, setara dengan 3-4 kejadian per hari.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita, menjelaskan bahwa pada 2024 jumlah kasus sempat turun dari 1.108 menjadi 1.002. Artinya berkurang 116 kasus yang tercatat dalam aplikasi Simfoni PPA. Namun, data 2025 menunjukkan tren kasus masih mengkhawatirkan.

“Jumlah korban yang tercatat mencapai 936 orang. Artinya, setiap bulan ada sekitar 123 korban, atau 4–5 orang per hari yang mengalami kekerasan. Itu pun hanya yang terlaporkan, kemungkinan yang terjadi jumlahnya lebih besar,” ungkap Soraya, Jumat (26/9/2025).

Dari data tersebut, Kota Samarinda mencatat angka laporan tertinggi. Menurut Soraya, kondisi itu karena pengaruh akses pelaporan yang lebih mudah dan cepat daripada daerah lain.

Ia menegaskan bahwa kasus kekerasan bukan hanya soal jumlah, tetapi juga menyangkut bagaimana upaya pencegahan dan penanganan.

PKK Tabalar Juara Pertama Festival Pangan Lokal Berau

“Kasus kekerasan hingga Agustus sudah mencapai 916, padahal ini baru triwulan kedua. Artinya, perhatian kita tidak hanya pada penanganan, tapi juga pada pencegahan,” tegas Soraya.

Menurutnya, bentuk kekerasan yang terjadi semakin beragam dan menimbulkan penderitaan fisik maupun mental bagi korban, sehingga berdampak serius pada kehidupan bermasyarakat.

“Hal ini tentu sangat mengganggu kehidupan kita bersama. Karena itu, kita semua harus peduli terhadap kekerasan, baik yang menimpa perempuan maupun anak,” ujarnya.

Soraya menambahkan, bahwa tidak hanya bisa membebankan kepada pemerintah terkait penanganan kasus kekerasan. Ia menekankan pentingnya kepedulian masyarakat untuk berperan aktif melaporkan dan mencegah kekerasan dalam lingkungan sekitar.

“Tentunya agar bisa menekan angka kejadian untuk Kaltim,” pungkasnya. (*/bro2)

Pertamina Bantu Korban Kebakaran Kelurahan Damai Balikpapan