BALIKPAPAN
Beranda / DAERAH / BALIKPAPAN / Simulasi Kecelakaan Pesawat, Bandara SAMS Uji Kesiapsiagaan

Simulasi Kecelakaan Pesawat, Bandara SAMS Uji Kesiapsiagaan

Bandara SAMS Sepinggan simulasikan kecelakaan pesawat untuk menguji kesiapan personel, koordinasi, dan peralatan tanggap darurat. (Istimewa)

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Suasana tegang sempat terjadi dalam kawasan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan, Kamis (30/10/2025) malam. Ketegangan rupanya merupakan simulasi kecelakaan pesawat dalam kegiatan Airport Emergency Exercise (AEE).

Dalam latihan itu, pesawat Nusantara Sky Airline dengan rute Cengkareng – Balikpapan mengalami kecelakaan setelah tergelincir dan terbakar pada landasan pacu usai mendarat.

Pesawat dalam simulasi tersebut membawa 117 orang, terdiri dari 112 penumpang dan lima kru. Skenario menggambarkan adanya gangguan mesin yang pilot pesawat laporkan kepada menara pengawas (ATC) pada pukul 19.55 Wita. Tim Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) kemudian menetapkan status siaga dua pada pukul 19.56 Wita.

“Saat kami siaga dua, pilot melakukan fuel dumping atau membuang bahan bakar untuk mengurangi risiko berat terhadap pesawat saat dalam kondisi darurat,” ujar General Manager Bandara SAMS Sepinggan, Iwan Novi Hantoro.

Namun saat mendarat, peawat tergelincir pada titik F6 runway 07 tepat pukul 19.59 Wita, lalu terbakar. Tim ARFF segera melakukan pemadaman dan evakuasi korban, dan prosesnya selesai pada pukul 20.44 Wita.

Dua Event Balikpapan Lolos Kurasi Awal KEN 2026

Dari hasil simulasi, sebanyak 7 orang meninggal dunia, 12 luka berat, 23 luka sedang, dan 75 orang selamat dengan luka ringan. Tim gabungan dari Otoritas Bandara, Lanud, Basarnas, Polresta Balikpapan, Dinas Kesehatan, BPBD, PMI, serta rumah sakit terlibat aktif dalam latihan tersebut.

Penanganan trauma korban kecelakaan pesawat dalam Airport Emergency Exercise (AEE) Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan. (Berandapost.com)

SIMULASI UJI KECEPATAN WAKTU RESPONS

Iwan menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan menguji kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi keadaan darurat penerbangan. Mulai dari dari sisi prosedur, peralatan, maupun keterampilan personel.

“Exercise ini tujuannya untuk menguji dari sisi prosedur, peralatan dan juga kemampuan SDM. Termasuk juga menguji sistem komunikasi, koordinasi, dan komando baik internal maupun eksternal yang tergabung dalam AEC,” katanya.

Ia menambahkan, seluruh proses berjalan sesuai prosedur dan pemantauan langsung oleh para pimpinan instansi terkait.

“Evaluasi pasti ada untuk menuju perbaikan, baik dari sisi penyiapan personel, komunikasi hingga peralatan. Tapi, alhamdulillah, semua latihan tadi berjalan baik dan lancar,” tambahnya.

Latihan Skala Penuh Uji Kesiapan Bandara SAMS Balikpapan

Menurut Iwan, kecepatan respons menjadi faktor penting dalam penanganan darurat penerbangan. Berdasarkan standar internasional, tim ARFF harus mampu mencapai lokasi insiden tidak lebih dari tiga menit sejak kejadian.

“Standarnya tidak boleh lebih dari tiga menit. Itu sudah termasuk proses pemadaman dengan 50 persen menguasai api. Jadi tidak boleh lebih dari 30 menit,” jelasnya. (bro2)