PPU
Beranda / DAERAH / PPU / SID Dapat Inspirasi Peternakan Ayam Berkelanjutan Desa PPU

SID Dapat Inspirasi Peternakan Ayam Berkelanjutan Desa PPU

Para alumni UGM bersama Pemkab PPU berkomitmen mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan peternakan PPU. (Berandapost.com/Istimewa)

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Upaya mewujudkan sistem peternakan ayam berkelanjutan semakin nyata setelah rombongan Program Sekolah Inovasi Desa (SID) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan kunjungan lapangan ke Woody Farm Balikpapan, Minggu (2/11/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah awal penerapan model peternakan ayam hibrida mandiri yang ramah lingkungan dan berpihak pada peternak rakyat.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda PPU merupakan fasilitator kunjungan yang melibatkan para camat dan kepala desa binaan SID. Serta juga menghadirkan Ketua KAGAMA Kalimantan Timur (Kaltim), Didiek Anggrat, sebagai narasumber.

Dalam paparannya, ia juga memperkenalkan strategi inovatif untuk membangun ekosistem peternakan ayam berkelanjutan bagi desa-desa PPU.

Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah konsep Ayam Mahar dan Ayam Layar, hasil pengembangan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Ayam hibrida ini mampu menghasilkan daging sekaligus telur. Bahkan menjadikannya pilihan ideal untuk program ketahanan pangan rumah tangga.

PPU Perkuat Pangan Lokal Lewat Petani dan Budi Daya Jagung

“Melalui sistem Ayam Mahar, satu keluarga dapat memelihara lima hingga sepuluh ekor ayam unggulan. Setelah berkembang biak, mereka menyerahkan kembali jumlah ayam yang sama ke kelompok atau keluarga lain. Siklus ini membentuk sistem berkelanjutan tanpa ketergantungan modal besar,” jelasnya.

Menurutnya, model ini sejalan dengan semangat One Village One Innovation yang Program SID usung, sebagai bagian dari visi kepemimpinan Bupati PPU, Mudyat Noor.

REVITALISASI KANDANG BERDAYAKAN PETERNAK LOKAL

Ia juga menyoroti potensi besar dari kandang masyarakat yang tidak terpakai setelah kemitraan dengan korporasi besar berakhir. Melalui pendekatan partisipatif, revitalisasi kandang-kandang tersebut dapat membentuk sistem kemitraan berbasis komunitas.

“Kita ingin ubah paradigma. Peternak bukan lagi buruh dari korporasi, melainkan pelaku utama. Revitalisasi kandang rakyat akan menjadi fondasi peternakan ayam berkelanjutan dalam tingkat desa,” ujarnya.

Pendekatan ini mendorong ekonomi sirkular desa dengan memanfaatkan sumber daya lokal untuk menciptakan nilai tambah sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Pemkab Catat Data Lokal Stunting PPU Kontras SSGI

Salah satu tantangan utama dalam peternakan ayam adalah ketergantungan pada pakan pabrikan. Ia kemudian mengusulkan pembentukan klaster lintas desa untuk mengembangkan pakan mandiri berbasis sumber daya lokal.

“Desa dengan kelebihan jagung, limbah perikanan, atau kelapa bisa saling melengkapi. Melalui kolaborasi ini, biaya produksi turun dan desa menjadi lebih mandiri,” paparnya.

Selain efisien, model ini juga berkontribusi terhadap pengurangan limbah organik dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

Sebagai mitra strategis, KAGAMA Kaltim berkomitmen mendukung penuh pengembangan peternakan ayam berkelanjutan dengan Program SID. Dukungan mencakup penyediaan bibit unggul, transfer teknologi, pelatihan budidaya berkelanjutan, hingga akses jejaring pemasaran.

“Kami hadir bukan hanya untuk memberi contoh, tapi untuk membangun sistem yang hidup dan terus tumbuh untuk desa. Ini merupakan kontribusi nyata alumni UGM bagi daerah,” tegasnya.

Pejabat PPU Uji Kompetesi, Dorong Penguatan Sistem Merit

Selain itu, kunjungan lapangan ini menghasilkan komitmen bersama seluruh peserta untuk menyusun rencana aksi peternakan ayam berkelanjutan di wilayah masing-masing.

Didiek bahkan meyakini inisiatif ini akan menjadi *pilot project* ketahanan pangan berbasis masyarakat di Kalimantan Timur.

“Dengan kombinasi inovasi teknologi, kolaborasi lintas desa, dan pemberdayaan peternak lokal, PPU berpeluang menjadi pionir pengembangan peternakan ayam berkelanjutan, sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi kerakyatan,” pungkasnya. (bro3)