BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Festival Budaya Belian Adat Paser Nondoi 2025 menjadi ajang pelestarian budaya dan perpisahan bagi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU, Andi Israwati Latief.
Kegiatan yang berlangsung dalam kawasan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau, Senin (3/11/2025) itu, mendapat sambutan penuh antusias oleh masyarakat.
Andi menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya festival tahunan tersebut yang mengusung tema “Aso Jakit, Erai Sirat, Aso Dalai, Erai Urai”.
Menurutnya, tema itu menggambarkan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang mencerminkan persatuan dalam keberagaman masyarakat PPU.
“Tema Festival Budaya Belian Adat Paser Nondoi tahun ini merupakan tekad memperkokoh persatuan dalam keberagaman,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan budaya ini juga menjadi simbol awal kepemimpinan Bupati PPU Mudyat Noor sekaligus ajang menampilkan kekayaan budaya Paser dan etnis.
Andi menegaskan, setiap kegiatan kebudayaan harus berpedoman pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Undang-undang tersebut mencakup sepuluh objek kebudayaan, antara lain bahasa, manuskrip, adat istiadat, seni, serta permainan rakyat.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pelestarian cagar budaya, kekayaan intelektual komunal, dan warisan budaya takbenda. Andi berharap Festival Nondoi dapat terus menjadi wadah ekspresi budaya yang berkelanjutan setiap tahun.
Namun, tahun ini bidang kebudayaan menghadapi masa sulit akibat efisiensi anggaran 2025. Kondisi itu menyebabkan beberapa program seperti visi tatar, kerja budaya, dan pemilihan duta budaya tidak dapat terlaksana.
“Efisiensi anggaran membuat hanya Festival Nondoi yang bisa kami laksanakan tahun ini,” jelasnya.
MENGENANG SEMBILAN TAHUN PENGABDIAN
Andi mengenang sembilan tahun pengabdiannya dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengurusi kebudayaan dan pariwisata dengan penuh capaian meski dalam keterbatasan.
Ia bahkan menyebut sejumlah prestasi putra-putri daerah, seperti Duta Tari Nasional 2023 dan 2024 yang mewakili Kalimantan Timur.
Dengan nada haru, ia mengungkapkan Festival Nondoi 2025 menjadi penanda akhir masa jabatannya yang akan berakhir pada 17 November mendatang.
“Saya mohon maaf bila selama menjabat terdapat kekurangan. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kebudayaan PPU,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati PPU Mudyat Noor atas dukungan anggaran yang memungkinkan Festival Nondoi 2025 terlaksana dengan baik. (bro3)



