DISKOMINFO PPU
Beranda / ADVERTORIAL / DISKOMINFO PPU / Festival Nondoi 2025 Hadirkan Permainan Tradisional Paser

Festival Nondoi 2025 Hadirkan Permainan Tradisional Paser

Warga PPU berlomba dalam permainan tradisional seperti Beturak dan Gerobak Sodor. (BerandaPost.com)

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Festival Budaya Belian Adat Paser Nondoi Tahun 2025 tampil dengan nuansa baru. Tak hanya menampilkan ritual dan pertunjukan adat seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini festival semakin meriah dengan lomba permainan tradisional.

Festival gelaran Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) ini berlangsung sejak 3 hingga 8 November 2025. Ketua Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten PPU, Sandri Ernawati, mengatakan keterlibatan komite dalam Festival Nondoi merupakan arahan langsung dari Bupati PPU, Mudyat Noor, untuk memberikan warna berbeda pada perayaan budaya tahunan tersebut.

“Atas arahan Bupati, kami berkolaborasi dalam Festival Nondoi agar punya warna baru,” jelas Sandri, Kamis (6/11/2025).

Ia menjelaskan, Komite Ekraf membawahi 17 subsektor. Dalam Festival Nondoi tahun ini, terdapat tiga subsektor yang terlibat, yakni permainan tradisional, kuliner, dan musik.

“Permainan tradisional ini masuk dalam subsektor seni media permainan. Kemudian ada kuliner, dan pada hari terakhir akan ada penampilan musik dari grup band SMA dan SMK se-Kabupaten PPU,” tambahnya.

Distan PPU Ingin Pertamina Realisasikan SPBU Khusus Petani

JAGA WARISAN BUDAYA LOKAL

Lomba permainan tradisional menjadi daya tarik tersendiri karena mengangkat kembali warisan budaya masyarakat Paser. Permainan tersebut bernama Beturak, menggunakan kayu ulin berbentuk persegi enam. Pemain melempar sejauh mungkin, sebuah tradisi olahraga rakyat tempo dulu sebelum hadirnya permainan modern.

“Permainan ini terinspirasi dari tradisi lama. Ketika belum ada bola, masyarakat membuatnya dari kayu ulin berbentuk persegi enam. Siapa yang melempar paling jauh, maka menang,” tutur Sandri.

Kegiatan lomba permainan tradisional ini sudah menjadi agenda tahunan Komite Ekraf selama tiga tahun terakhir. Dua tahun terakhir, kegiatan ini juga mendapat dukungan anggaran dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU.

Untuk tahun ini, panitia menyiapkan total hadiah puluhan juta rupiah kepada para pemenang dalam bentuk uang pembinaan, trofi, dan sertifikat.

Dengan hadirnya permainan tradisional dan kolaborasi berbagai subsektor kreatif, Festival Budaya Belian Adat Paser Nondoi 2025 bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga wahana rekreasi edukatif yang memperkuat identitas masyarakat Paser.

Disnakertrans Imbau Perusahaan Swasta Lengkapi Administrasi

Sandri berharap keterlibatan Komite Ekraf dalam Festival Nondoi bisa terus berlanjut setiap tahun.

“Ini pertama kalinya kami masuk Festival Nondoi. Mudah-mudahan bisa terus memberi warna berbeda pada pelaksanaan berikutnya,” ujarnya. (adv/bro3)