MASYARAKAT Kutai memiliki menu untuk santapan saat pagi hari alias sarapan. Salah satunya adalah pulut nasi yang terbuat dari beras dengan tekstur lembut dan memiliki cita rasa gurih pedas.
Melihat tampilannya, bentuk pulut nasi terlihat seperti bebongko. Daun pisang menjadi pembungkus pulut nasi. Tersemat sebatang lidi pada bagian tengah untuk merapatkan lipatan daun pisang.
Saat Anda membuka bungkus daun pisang, akan terlihat bagian isi. Melihat isi dalam bungkusan, penganan ini terlihat seperti arem-arem atau lontong.
Ya, seperti halnya arem-arem dan lontong, pulut nasi pun terbuat dari nasi. Hanya saja, teksturnya lebih lunak.
Nasi yang menjadi bagian isi pulut nasi dicampur dengan santan yang mengental dan tidak ada isian seperti ragout atau sayur-mayur.
Melansir IndonesiaKaya.com, Pulut nasi berbahan dasar beras dan santan dengan sedikit garam sebagai bumbu. Santannya terdiri dari dua jenis, yaitu santan kental dan santan encer.
Kemudian, bungkus ketiga bahan tadi dengan daun pisang sebelum ke proses pengukusan.
Selama proses pengukusan ini, santan encer akan terserap ke dalam beras. Sedangkan santan kental akan semakin mengental, sehingga membentuk tekstur nasi yang memadat dan seperti ada ‘saus’ santan yang putih dan kental.
Pulut nasi memiliki rasa asin gurih yang samar, sehingga kurang lengkap jika penyajiannya tidak lengkap dengan siraman sambal kacang yang khas. Ya, sambal kacang ini terbuat dari cabai merah, cabai rawit, kacang tanah sangrai halus, dengan tambahan sedikit garam.
Selanjutnya, goreng semua bahan tadi sebelum menyajikan. Sambal kacang ini menambahkan rasa pedas sekaligus memperkuat rasa gurihnya.
Jika tidak ingin membuatnya, Anda bisa membelinya ke penjual pulut nasi sekitar jembatan dekat Pasar Seni Tenggarong atau pasar-pasar tradisional lalinnya. (bro2)




