BALIKPAPAN
Beranda / DAERAH / BALIKPAPAN / Balikpapan Kekurangan SPPG, Wali Kota Waspadai Potensi Inflasi

Balikpapan Kekurangan SPPG, Wali Kota Waspadai Potensi Inflasi

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud. (Berandapost.com)

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyoroti masih minimnya jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Selain juga mengenai potensi kenaikan harga bahan pangan akibat pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Rahmad menilai dua hal tersebut menjadi tantangan penting dalam menjaga keberlanjutan program nasional itu pada tingkat daerah.

“Balikpapan baru 10 dari potensi 64 SPPG. Nanti segera kita cukupkan targetnya,” ujar Rahmad, Rabu (12/11/2025).

Ia menegaskan, Pemkot Balikpapan akan mempercepat pembentukan SPPG agar pelaksanaan MBG bisa menjangkau seluruh kecamatan. Rahmad juga memastikan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.

“Kita pasti selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan TNI-Polri supaya cakupan dari MBG itu bisa sesuai target,” jelasnya.

Peringati HKN ke-61, Wali Kota Balikpapan Tekankan Generasi Sehat

Sedangkan mengenai potensi inflasi, Rahmad mengakui kebutuhan bahan makanan untuk MBG cukup besar. Namun ia optimistis pasokan dari produsen lokal dapat menekan ketergantungan pada bahan impor dari luar daerah.

“Tadi produksi dalam negeri kita sudah mencakupi itu semua. Kami harapkan juga, sama dengan kebijakan pemerintah pusat, gunakan produk-produk lokal. Termasuk kita juga yang ada di Kalimantan Timur, khususnya Kota Balikpapan,” terangnya.

Selanjutnya terkait nilai Rp12 ribu per porsi MBG yang cukup terbatas, Rahmad menegaskan bahwa pemerintah pusat yang menetapkan kebijakan harga

“Semua harga kan dari pusat. Kami mengikuti saja prosedur dari pusat, ya kita laksanakan untuk daerah. Mudah-mudahan tidak kurang sehingga tidak perlu menggunakan dana APBD,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa pelaksanaan MBG tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi sarana mendorong kesejahteraan ekonomi lokal.

Kasus MBG Basi Jadi Evaluasi Pengawasan SPPG Balikpapan

“Kita tidak perlu menekan komoditas bahan pangan dari luar daerah untuk masuk Balikpapan, tetapi perlu kolaborasi semua pihak termasuk stakeholder. Harapan kami, dengan MBG ini kita bisa menyukseskan program pemerintah. Paling tidak tujuannya untuk menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk warga Balikpapan,” tutup Rahmad. (bro2)