BERANDAPOST.COM, YOGYAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menggelar Workshop Safety Gudang dan Bahan Peledak Semester II Tahun 2025 di Yogyakarta. Kegiatan tersebut telah berlangsung pada 11-12 November 2025.
Kegiatan Forum Komunikasi Eksplosif (Forkomex) Kalimantan-Sulawesi ini bertujuan memperkuat sinergi, meningkatkan kompetensi, dan memperbarui tata kelola keselamatan bahan peledak dalam operasi hulu migas.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Azhari Idris, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan produksi migas nasional.
“Tahun 2026 akan menjadi momentum besar bagi wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Prediksinya menjadi pusat produksi migas nomor satu di Indonesia. Dua cadangan migas baru akan memainkan peran strategis bagi ketahanan energi nasional,” ujarnya dalam rilis PHM, Jumat (28/11/2025).
Azhari berharap Forkomex dapat menjadi wadah kolaborasi teknis yang solid untuk mendukung kelancaran operasi migas dan memastikan tata kelola bahan peledak berjalan aman serta profesional.
Pengukuhan pengurus Forkomex periode 2025-2028 mengawali pembukaan workshop. Pengurus baru mengusung visi “Mewujudkan forum profesional yang menjamin operasi migas berjalan aman, patuh regulasi, dan mendukung pencapaian produksi nasional.”
Visi ini memperkuat koordinasi lintas lembaga dalam mengawal keselamatan operasi bahan peledak yang menjadi komponen penting kegiatan pengeboran migas. Momen pengukuhan juga menjadi arah baru bagi Forkomex dalam membangun ekosistem kerja yang lebih aman, terstandar, dan profesional.
Senior Manager Relations PHI, Handri Ramdhani, menegaskan bahwa Forkomex bukan hanya ruang diskusi, tetapi sarana memperkuat standar keselamatan dan sinergi antarlembaga.
“Kami meyakini peningkatan kompetensi, pemahaman regulasi, dan pemanfaatan teknologi terbaru akan memberikan dampak langsung terhadap terciptanya operasi yang lebih selamat, aman, efisien, dan patuh terhadap ketentuan yang berlaku,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi menjadi fondasi penting dalam industri berisiko tinggi seperti hulu migas agar seluruh mata rantai operasi berjalan dengan integritas terbaik.
ASPEK TEKNIS PEMUSNAHAN BAHAN PELEDAK
Selama dua hari kegiatan, peserta menerima materi mengenai pembaruan regulasi dan aspek teknis pemusnahan bahan peledak. Dari SKK Migas Pusat, M. Erwin Kurniawan hadir bersama Muti S. Desrini yang memaparkan tata cara pemusnahan Barang Milik Negara (BMN)/Non-Asset, pengelolaan fasilitas pergudangan, serta penguatan kepatuhan terhadap ketentuan terbaru dari Kementerian Keuangan dan Pedoman Tata Kerja.
Materi tersebut menjadi landasan strategis bagi personel eksplosif untuk memastikan operasi lapangan berjalan aman dan sesuai regulasi.
Selain pembaruan regulasi, sejumlah perusahaan service turut mempresentasikan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasi migas. Inovasi itu mencakup reactive liner, non-explosive cutter, addressable system, hingga combo unit buatan anak bangsa.
Teknologi tersebut menghadirkan peluang modernisasi dan transformasi digital dalam pengelolaan bahan peledak sehingga operasi lapangan semakin presisi dan minim risiko. (bro2)


