BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya meningkatkan kualitas hunian pada kawasan pesisir, khususnya untuk permukiman kumuh.
Salah satu program yang akan berlanjut pada tahun ini adalah perbaikan rumah tidak layak huni. Termasuk inisiatif pengecatan rumah-rumah warga dengan warna-warni cerah seperti yang ada pada Kampung Warna-Warni.
Kabid Perumahan, Permukiman, dan Pertamanan Disperkimtan PPU, Khairil Achmad, menjelaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menangani permasalahan tersebut. Tentunya dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Meskipun sebenarnya program pengentasan kawasan kumuh dari pemerintah pusat sudah tidak ada. Bahkan telah beralih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim),
“Saat ini, kewenangan pengelolaan kawasan kumuh adalah Pemprov Kaltim. Namun, sebagai pemerintah daerah, kami tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan masyarakat mendapatkan hunian yang layak,” ujar Khairil kepada BerandaPost.com belum lama ini.
PERHATIKAN PRASARANA UTILITAS UMUM
Selain itu, pemerintah tetap melaksanakan upaya peningkatan infrastruktur dasar, seperti perbaikan jalan akses yang mayoritas berupa jembatan titian dari kayu ulin.
Rencana penyediaan sarana dan prasarana utilitas umum (PSU) juga menjadi fokus utama. Termasuk pembangunan ruang publik yang dapat masyarakat manfaatkan untuk kegiatan sosial ataupun berolahraga.
Tak cuma itu saja, program pengecatan rumah warga dengan warna-warni cerah menjadi bagian penting dalam perbaikan kawasan kumuh. Ia mengungkapkan bahwa program tersebut terinspirasi dari Kampung Pelangi Kota Malang, Jawa Timur.
Khairil Achmad menjelaskan bahwa upaya tersebut untuk menciptakan suasana baru yang lebih nyaman dan menarik. Program ini juga meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggal mereka.
“Kami bantu perbaikan atap dan dinding atau tembok, lalu kami cat kembali dengan warna-warna yang cerah. Program ini akan kami lanjutkan tahun ini karena mendapat respons positif dari masyarakat,” jelas Khairil.
Meskipun menghadapi beberapa tantangan, seperti potensi penundaan dalam pelaksanaannya, pihaknya tetap optimistis bahwa program ini dapat terus berjalan.
“Mudah-mudahan bisa tetap berlanjut, karena antusiasme warga cukup tinggi. Masyarakat juga dapat merasakan manfaatnya,” pungkas Khairil. (bro2)