BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Jalur distribusi yang terbatas masih menjadi tantangan utama dalam menjaga ketersediaan bahan pokok untuk Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Tingginya biaya penyeberangan feri turut memengaruhi harga bahan pokok pada wilayah ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Mulyono, menegaskan perlunya jalur alternatif untuk mengurangi biaya logistik dan distribusi bahan pokok agar harga menjadi lebih stabil.
“Saat ini distribusi terkendala oleh mahalnya biaya penyeberangan ferry. Kami berharap Jembatan Pulau Balang segera resmi agar pengiriman barang lebih lancar,” ujar Mulyono saat menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM), Rabu (19/2/2025).
Mulyono meyakinkan masyarakat bahwa stok pangan aman hingga beberapa bulan ke depan. Petani pada Kecamatan Babulu telah memulai masa panen, sehingga ketersediaan beras dan bahan pokok lainnya cukup untuk Februari, Maret, dan April.ia
“Kami optimistis ketersediaan pangan aman berkat panen pada Kecamatan Babulu. Ini membantu menjaga kestabilan harga pasaran,” tambah Mulyono.
GPM JAGA STABILITAS HARGA BAHAN POKOK
Program GPM bertujuan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama menjelang hari besar nasional dan Hari Pangan Nasional. Namun, keterbatasan anggaran membuat program ini hanya bisa terlaksana maksimal 12 kali dalam setahun.
“GPM membantu mengantisipasi lonjakan harga saat hari besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Lebaran. Kami berupaya menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan,” kata Mulyono.
Tahun ini, GPM akan terlaksana sebanyak tiga kali. Setelah Petung, kegiatan serupa akan terselenggara untuk Kecamatan Waru pada 24 Februari dan Kecamatan Babulu pada 27 Februari 2025.
“Kami terus berkoordinasi dengan daerah sekitar untuk menyalurkan hasil panen surplus dari PPU. Termasuk mendatangkan pasokan dari luar daerah jika memang membutuhkan,” tambahnya.
Program GPM mendapat antusiasme warga. Kegiatan ini juga membantu menekan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan tahun 2025 atau 1446 Hijriah.
Ernawati, salah satu warga yang hadir, mengaku sangat terbantu dengan harga bahan pokok yang lebih terjangkau daripada pasaran, terutama untuk komoditas seperti telur, minyak, gula, dan bawang.
“Harganya jauh lebih murah. Ini sangat membantu, apalagi menjelang bulan puasa,” ujar Ernawati. (bro3)