BERANDAPOST.COM, TARAKAN – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) melaksanakan rapat koordinasi pembangunan jalur SUTT 150 kV. Terutama untuk Gardu Induk (GI) Tanjung Selor-Tidang Pale-Malinau. Pembahasan tersebut berlangsung di Kantor Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Kalimantan Utara, Kota Tarakan.
Rapat tersebut membahas akselerasi penyelesaian berbagai kendala administratif dan teknis dalam pengoperasian jaringan SUTT 150 kV.
Kepala BINDA Kaltara, Andi Murhadi, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan proyek strategis kelistrikan Kalimantan.
“Kami mendukung penuh ikhtiar PLN dan semua pihak agar energi merata dan pembangunan tidak tersendat,” katanya dalam rilis tertulis, Jumat (23/5/2025).
Sementara itu, Pj Sekprov Kaltara, Bustan mengungkapkan beberapa poin penting terkait tantangan kelistrikan.
“Permasalahan elektrifikasi merupakan hal utama yang menyebabkan adanya blankspot. Padahal wilayah kita berbatasan langsung dengan negara tetangga (Malaysia),” ungkap Bustan.
Ia juga menegaskan bahwa proyek SUTT 150 kV Tanjung Selor-Tidang Pale-Malinau merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Bahkan bagian daro program Asta Cita Presiden Prabowo untuk meningkatkan sistem kelistrikan Kaltara.
“Proyek ini harapannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah kami, yang wajib kita dukung bersama. Pemprov Kaltara siap memberikan dukungan penuh agar pembangunan jalur SUTT 150 kV ini berjalan sesuai dengan rencana,” tambah Bustan.
PEMERATAAN ENERGI KAWASAN PERBATASAN
Sedangkan SRM. Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP KLT, Ferdyan Hijrah Kusuma, menjelaskan bahwa proyek SUTT 150 kV untuk memperkuat sistem kelistrikan Kaltim dan Kaltara.
“Proyek ini menjadi tonggak penting dalam pemerataan akses energi kawasan perbatasan. Kami terus berupaya mempercepat seluruh tahapan penyelesaian, termasuk proses perizinan yang masih berlangsung,” ujar Ferdyan.
Secara terpisah, General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar menegaskan bahwa penyelesaian proyek ini sangat penting untuk memperkuat keandalan pasokan listrik. Terutama hingga ke wilayah paling ujung Kaltara, termasuk daerah perbatasan.
“SUTT ini akan menjadi salah satu tulang punggung sistem interkoneksi Kaltim-Kaltara. Dengan selesainya proyek ini, kami dapat memastikan pasokan listrik yang lebih stabil, merata, dan andal. Termasuk menjangkau daerah terpencil dan perbatasan. Karena itu, percepatan penyelesaian proyek ini menjadi komitmen utama kami,” ujar Raja.
Proyek SUTT 150 kV Tanjung Selor-Tidang Pale-Malinau telah rampung secara fisik. Menjadi jalur penghubung utama interkoneksi sistem ketenagalistrikan dari Kaltim hingga Kaltara. (*/bro2)