BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Program pembentukan Koperasi Merah Putih ke seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus dikebut.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU, Margono Hadi Sutanto, menargetkan seluruh desa dan kelurahan menyelesaikan musyawarah desa (Musdes) pembentukan koperasi paling lambat akhir Mei 2025.
“Karena tenggat waktu sampai akhir Mei. Harus sudah terlaksana musyawarah desa pembentukan koperasi,” ujar Margono, Jumat (23/5/2025).
Menurutnya, meskipun sudah ada sosialisasi ke seluruh desa dan kelurahan, progres pelaksanaan Musdes masih belum merata. Hingga saat ini, baru 26 dari total 54 desa dan kelurahan yang telah menyelenggarakan Musdes sebagai tahap awal pembentukan koperasi.
“Kalau sosialisasi kan sudah semua, tapi yang sudah melakukan Musdes itu 26 desa, sampai dengan hari ini,” jelasnya.
Ia menegaskan, target dari program ini adalah agar seluruh 54 desa dan kelurahan memiliki koperasi sendiri sebagai bagian dari penguatan ekonomi berbasis komunitas. “Targetnya semua, 54 desa dan kelurahan,” tambahnya.
Dari desa-desa yang sudah menyelenggarakan Musdes, satu desa bahkan telah memiliki akta pendirian koperasi. Sementara desa-desa lain masih dalam proses pembentukan kelembagaan koperasi.
KEMANDIRIAN EKONOMI DESA
Terkait bentuk usaha yang akan Koperasi Merah Putih jalankan, Margono menekankan bahwa tahap awal ini fokus pada pembentukan organisasi terlebih dahulu.
“Kalau kita bicara usaha nanti, yang penting kelembagaannya dulu terbentuk. Setelah itu baru bicara visibilitas studinya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa perangkat desa akan terlibat secara aktif dalam manajemen dan operasional koperasi nantinya.
Keterlibatan sumber daya lokal ini untuk memperkuat kelembagaan serta mempercepat adaptasi dan keberlanjutan koperasi Merah Putih pada tingkat desa.
“Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendorong kemandirian ekonomi desa dan memperluas akses masyarakat terhadap kegiatan ekonomi produktif yang pengelolaannya secara kolektif,” imbuhnya. (adv/bro3)