BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Singkerru, menegaskan pentingnya penambahan anggaran untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurutnya, kegiatan ini berskala besar dan membutuhkan dukungan anggaran yang memadai agar berjalan maksimal.
“Kegiatan Popda ini bukan main-main. Ini adalah hajatan besar tingkat provinsi, dan sebelumnya selalu berjalan dengan baik. Kami tentu tidak ingin ketika giliran PPU malah pelaksanaannya jadi kurang maksimal,” ujar Andi pada Sabtu (31/5/2025).
Ia mengakui sempat terjadi kendala teknis dalam satu hari pelaksanaan pra-kegiatan, yang kemudian menjadi sorotan media. Namun, ia menegaskan hal itu wajar dan menjadi bahan evaluasi agar pelaksanaan puncak Popda nanti berjalan lancar.
“Satu hari ada kendala saja langsung ribut. Tapi ya memang tugas wartawan memberitakan, dan itu tidak salah. Justru dari situ kita bisa memperbaiki,” ungkapnya.
Pihaknya sendiri telah menganggarkan dana sekitar Rp7 miliar. Namun Andi mengungkapkan bahwa jumlah tersebut masih belum cukup untuk menanggung keseluruhan kegiatan yang mencakup 20 cabang olahraga, termasuk akomodasi, konsumsi, dan kegiatan seni budaya.
“Kalau tambahannya hanya Rp3 miliar lagi, aduh, itu masih jauh dari cukup. Apalagi sekarang harga-harga semuanya sudah naik,” jelasnya.
DIJADWALKAN OKTOBER 2025
Andi menuturkan bahwa rencana pelaksanaan Popda yakni pada Oktober mendatang, namun pihaknya belum berani mengambil keputusan final sebelum ada kejelasan terkait anggaran. Ia berharap ada dialog lebih lanjut antara panitia tuan rumah dengan pihak provinsi.
“Sebaiknya mengajak kami berdiskusi sebagai tuan rumah, supaya hasilnya menggembirakan semua pihak. Kalau anggaran terlalu kecil, kami tidak akan berani melaksanakan. Ini menyangkut nama baik daerah juga,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa tuan rumah yakni Pemkab PPU menanggung sebagian besar beban anggaran kegiatan.Sementara provinsi hanya menanggung sebagian kecil, seperti biaya untuk atlet.
“Yang banyak justru biaya untuk official, akomodasi, konsumsi, termasuk acara pembukaan dan makan malam penyambutan. Ini acara besar, bukan hanya soal olahraga, tapi juga soal kebanggaan daerah,” pungkasnya. (adv/bro3)