BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) merancang terobosan baru dalam dunia literasi digital dengan membangun perpustakaan digital berbasis barcode. Program ini bertujuan menjangkau masyarakat lebih luas melalui kemudahan akses buku ke berbagai lokasi publik.
Kepala Dispusip PPU, Yusuf Basra, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memanfaatkan media sederhana namun efektif, seperti barcode atau QR code yang pemindaiannya menggunakan ponsel pintar.
Masyarakat cukup memindai kode tersebut untuk langsung mengakses koleksi buku digital yang tersedia.
“Perpustakaan digital ini fleksibel. Misalnya taman, kantor kecamatan, ruang terbuka, atau fasilitas umum lainnya. Cukup pasang barcode, masyarakat tinggal scan, register, dan langsung bisa pinjam atau baca buku,” jelas Yusuf, Sabtu (28/6/2025).
Sebagai langkah awal, pihaknya merencanakan pembangunan tiga hingga empat titik tugu baca yang akan menjadi tempat penempatan barcode digital tersebut.
Pihaknya mempertimbangkan kawasan perkantoran dan ruang publik yang ramai kunjungan warga sebagai lokasi awal.
PENGADAAN APLIKASI DAN BUKU DIGITAL
Yusuf menambahkan bahwa dalam pengembangan perpustakaan digital ini, pihaknya tidak hanya menyiapkan aplikasinya, tetapi juga akan membeli buku digital resmi untuk masuk ke dalam sistem.
“Kita beli bukunya, buku digital resmi. Jadi saat warga scan barcode, mereka bisa langsung pilih mau baca buku apa. Prosesnya cepat dan mudah,” tambahnya.
Namun, Yusuf mengakui bahwa keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan utama dalam merealisasikan program ini secara penuh. Hingga saat ini, belum ada alokasi anggaran khusus dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk proyek tersebut.
“Belum masuk RKPD, kita sudah usulkan tiap tahun. Tapi mungkin karena masih banyak program lain yang lebih mendesak. Tapi kalau nanti ada peningkatan pendapatan daerah, sangat mungkin terealisasi tahun depan,” tuturnya dengan optimis.
Inovasi perpustakaan digital ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan minat baca dan memperluas akses literasi masyarakat.
“Jika terealisasi, program ini akan menjadi salah satu terobosan teknologi literasi pertama bagi wilayah PPU yang semua kalangan bisa mengaksesnya dengan mudah,” pungkasnya.
Komentar